Adies Kadir Dihantam Isu Politik, Arif Fathoni: Rakyat Tahu Siapa yang Benar-Benar Bekerja
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni.
Dukungan untuk Adies Terus Mengalir Meski Dihujani Opini Negatif
DIAGRAMKOTA.COM — Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan bahwa Adies Kadir tidak pantas menjadi korban trial by opinion atau penghakiman publik akibat dinamika politik nasional. Menurutnya, masyarakat Surabaya–Sidoarjo tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Adies karena rekam jejak pengabdiannya terbukti nyata di tengah rakyat.
“Kami tidak ingin figur yang kami cintai ini menjadi korban dari penghakiman opini. Rakyat tahu siapa yang benar-benar bekerja untuk mereka,” ujar Fathoni dalam Torpedo Podcast, Kamis (23/10/2025).
Dekat dengan Rakyat, Bekerja Tanpa Panggung
Fathoni menyebut, Adies Kadir selama ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan konsisten memperjuangkan kepentingan warga, mulai dari advokasi hukum, persoalan agraria, hingga pembelaan terhadap hak-hak sosial masyarakat kecil.
“Kalau beliau datang ke Surabaya, diajak cangkruk di warung kopi mau, di musala juga mau. Rakyat itu dekat sekali dengan beliau,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam konflik agraria yang melibatkan ribuan warga di Surabaya, Adies Kadir turun langsung dan segera berkoordinasi dengan pimpinan Komisi II serta Komisi VI DPR RI agar persoalan tersebut mendapat perhatian serius.
“Beliau itu tidak tinggal diam. Begitu tahu ada masalah warga, langsung bergerak, langsung menelepon kolega di DPR RI supaya ada tindak lanjut konkret,” jelas Fathoni.
Arif Fathoni: Politik yang Dewasa, Bukan Penghakiman Massa
Politisi Partai Golkar tersebut mengingatkan bahwa dunia politik harus dijalankan dengan kedewasaan, bukan dengan menjatuhkan pihak lain lewat opini publik yang tidak berdasar.
“Kalau mau berkompetisi, ya tunggu lima tahun lagi. Rakyatlah yang punya kuasa menentukan. Jangan gunakan amuk opini massa untuk menghukum kebaikan orang,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa dukungan moral terhadap Adies justru semakin deras mengalir. “Terakhir kami menerima sekitar 9.000 surat dukungan dari warga. Mereka ingin Pak Adies terus melayani,” ungkapnya.
Menurut Fathoni, prinsip Adies dalam bekerja adalah menang tanpa ngasorake—menang tanpa merendahkan pihak lain. “Itu filosofi yang selalu beliau pegang dalam menyelesaikan setiap persoalan, termasuk kasus agraria di Surabaya,” tambahnya.
Integritas yang Tak Goyah oleh Opini
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto, menilai Adies Kadir tidak layak dipersepsikan negatif hanya karena dinamika politik di tingkat pusat. Menurutnya, kiprah dan dedikasi Adies sudah cukup menjadi bukti keberpihakannya pada masyarakat bawah.
“Pak Adies bukan tipe politisi yang hanya muncul saat kamera menyorot. Dari dulu beliau turun langsung saat rakyat menghadapi persoalan hukum dan tanah,” ujarnya.
Achmad mengingatkan, peran Adies dalam mengawal kasus Sipoa beberapa tahun lalu juga menunjukkan keberpihakan serupa.
“Pola kasusnya sama—masyarakat kecil berhadapan dengan korporasi besar dan kebijakan yang tidak berpihak. Beliau ikut turun langsung, membantu warga mencari keadilan,” paparnya.
Menurutnya, konsistensi Adies dalam membela hak warga menunjukkan karakter seorang negarawan sejati.
“Beliau punya prinsip: kalau benar ya dibela, kalau salah diselesaikan dengan adil. Integritas seperti itu jarang dimiliki politisi sekarang,” tutup Achmad. [@]




