Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Tertibkan, Warga Minta Polisi Cepek Dibina, Bukan Dihilangkan

 

DIAGRAMKOTA.COM – Pengaturan sukarelawan pengendali lalu lintas (Supeltas) yang sering disebut sebagai Polisi Goceng atau Polisi Cepek yang diumumkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mendapat perhatian dari masyarakat.

Seperti Jessica Laurent. Warga Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya ini menyatakan tidak keberatan dengan kehadiran Polisi Cepek. Pada waktu-waktu tertentu, Jessica justru merasa didukung oleh kehadiran mereka.

“Sampai saat ini saya merasa mendapat bantuan. Terlebih di jalan-jalan besar yang sering dilalui, seperti Jalan Diponegoro, lalu lintasnya cukup padat, ya. Mereka (Polisi Cepek) cukup membantu,” ujar Jessica kepadaKAWALSURABAYA.COM, Senin (25/8).

Namun, perempuan berusia 24 tahun ini menyoroti kemampuan Polisi Cepek dalam mengatur lalu lintas. Jessica mengatakan masih sering menemukan Polisi Cepek yang mengatur kendaraan secara asal-asalan tanpa arah yang jelas.

Karena ada kan polisi cepek yang dia itunggak tahu haluan, kapan berhentiin, keburu nyetopsaja. Terus polisi cepek pastingutamainmobil yang biasanya memberinya uang. Saya setuju jika mereka terlatih,” tambah Jessica.

Warga Banyuurip, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Agustin Ardiani juga menyampaikan pendapat yang sama. Ia merasa mendapatkan manfaat dari kehadiran Polisi Cepek di jalan-jalan utama Kota Pahlawan.

“Sebenarnya merasa bantuan (dengan adanya Polisi Cepek). Saya ketika pergi bekerja, lalu kembali melalui jalan-jalan besar yang ramai kendaraan, itu merasa terbantu dengan Polisi Cepek,” kata Agustin.

Namun, ia juga pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan dengan Polisi Cepek. Pada saat itu, Agustin bersama keluarganya sedang berjalan menuju sebuah mal di Surabaya Barat. Saat hendak memutar balik, Polisi Cepek menunjukkannya secara asal-asalan.

Jadi sebenarnya itu berlawanan, hanya saja dia (Polisi Cepek) itungarahinnyaterlalu menjauh ke kiri, sehingga justru membuat kita sendiri bingung, padahal sisi kanan itunggakterdapat kendaraan dan kesempatan, “tambah Agustin Ardiani.”

Ia berharap masih terdapat Polisi Cepek yang dapat membantu pengendara di beberapa titik tertentu. Dengan syarat, mereka memiliki pengetahuan dalam mengatur lalu lintas. Inilah tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan penertiban terhadap polisi cilik atau Polisi Cepek guna memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para pengendara. Keberadaan mereka mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

“Sebenarnya kita sudah memulai ini dengan Dishub untuk memetakan (supeltas) di titik-titik tersebut. Karena saya juga merasakan, saat ingin belok (putar balik) malah semakin macet,” kata Eri di Surabaya, Sabtu (23/8).

Menurutnya, penghasilan sebagai Polisi Cepek tidak cukup jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, Pemkot akan melakukan pendataan supeltas agar diberikan pekerjaan yang lebih layak.

“Kadang saya juga sedih, mengapa ada warga saya yang seperti itu, lalu bagaimana kehidupannya? Berapa penghasilannya? Selain itu, mereka juga mengganggu orang lain, bahkan terkadang memperparah kemacetan,” ujar Eri. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *