DIAGRAMKOTA.COM – Bank Indonesia Solo bersama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Surakarta menggelar Kick Oqff ADIPATI (Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini) 2025 yang bersinergi dengan ajang promosi pariwisata tahunan Bengawan Solo Travel Mart 2025.
Kegiatan kolaboratif ini mengusung tema “Solo Ngangeni, QRIS Migunani” sebagai wujud dukungan nyata terhadap perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan penguatan ekosistem pariwisata Solo Raya.
Acara yang diselenggarakan pada Kamis 8 Mei 2025, dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani; serta perwakilan Kementerian Pariwisata, Forkopimda, Perwakilan Keraton Mangkunegaran, Perwakilan Keraton Kasunanan Surakarta, ASITA, perbankan, serta pelaku UMKM dan komunitas digital di Solo Raya.
Kick Off ADIPATI 2025 juga disimbolkan melalui becak wisata, yang menjadi representasi keramahan khas kota Solo. Terdapat sekitar 500 becak aktif di Kota Surakarta yang beroperasi di pusat kota dan kawasan wisata seperti Keraton, Pasar Gede, dan Balai Kota.
Bank Indonesia Solo sinergi dengan Dishub Kota Surakarta dan Bank BRI akan mengedukasi dan melakukan onboarding QRIS kepada 80 pengayuh becak wisata, sebagai bentuk integrasi nilai tradisi dengan inovasi teknologi.
Dengan penerapan QRIS, pembayaran tarif becak kini dapat dilakukan secara digital sehingga mempermudah wisatawan sekaligus meningkatkan transparansi pendapatan bagi para pengayuh becak.
ADIPATI merupakan program tahunan yang diluncurkan sejak tahun 2021 oleh Bank Indonesia Solo sebagai bagian dari strategi memperluas pemanfaatan sistem pembayaran digital berbasis QRIS dan mendorong elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD).
Tema “Solo Ngangeni, QRIS Migunani” mencerminkan perpaduan antara daya tarik kota Solo yang penuh kerinduan melalui budaya dan sejarahnya, serta kebermanfaatan nyata digitalisasi dalam memudahkan transaksi di sektor wisata, kuliner, dan budaya.
Berbagai program strategis diluncurkan melalui ADIPATI 2025. Salah satunya adalah penguatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah melalui kolaborasi program Mbayar Pajak Nganggo QRIS, peluncuran program Go Hepi berupa sistem e-ticketing destinasi wisata.
Dan SPLIT (Sistem Pajak Layanan Inovatif untuk Transaksi) yang mendorong transparansi penyetoran pajak secara otomatis melalui e-marketplace yang merupakan sinergi bersama Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan Bank Indonesia.
ADIPATI juga mendukung kegiatan budaya seperti Adeging Mangkunegaran dan Pesta Rakyat Wong Solo melalui kegiatan edukatif berupa QRIS Experience, gamifikasi QRIS, edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan Pelindungan Konsumen (PeKA), serta literasi berbasis wayang kulit yang menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk pelajar dan generasi muda.
Selain itu, ADIPATI 2025 turut menggandeng Gojek dalam program School Creative Hub dan kompetisi konten digital yang bertujuan meningkatkan pemahaman sistem pembayaran digital di kalangan pelajar dan UMKM muda.
Rangkaian berikutnya akan mencakup edukasi dan onboarding QRIS di tempat ibadah dan pasar tradisional, kompetisi e-sports, kompetisi transaksi QRIS antar destinasi wisata unggulan (QRIS Racing Merchant), serta kolaborasi promosi tiket wisata digital bersama perbankan.
Transformasi digital sistem pembayaran merupakan kebutuhan penting dalam memperkuat ekosistem wisata masa kini. Perubahan perilaku wisatawan domestik dan mancanegara yang semakin mengutamakan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan mendorong destinasi wisata untuk menyediakan layanan pembayaran digital yang adaptif.
Saat ini, wisatawan mancanegara dari beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura juga telah dapat menggunakan QRIS Cross Border sebagai alat pembayaran langsung di Indonesia.
Hal ini menjadi peluang strategis bagi pelaku usaha dan UMKM untuk memperluas pasar wisatawan asing serta mendorong devisa masuk melalui transaksi digital lintas negara.
Generasi Z sebagai digital native turut menjadi pendorong utama. Mereka cenderung memilih destinasi wisata yang mendukung transaksi nontunai, dan QRIS menjadi solusi nyata untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Dengan digitalisasi yang semakin merata, sektor wisata Solo tidak hanya menjaga akar tradisinya, tetapi juga siap bersaing secara global.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menegaskan bahwa Bank Indonesia berkomitmen untuk menjadikan sistem pembayaran digital sebagai bagian integral dalam mendorong pertumbuhan pariwisata, memperkuat inklusi keuangan, serta meningkatkan daya saing Solo Raya di tingkat nasional dan internasional.
“Digitalisasi tidak menggantikan budaya, tapi menyempurnakannya. Kolaborasi lintas sektor akan membawa Solo menjadi daerah yang bukan hanya ngangeni, tapi juga semakin migunani,” lanjut Dwiyanto.
Beberapa hotel di Solo raya seperti The Sunan Hotel, Solia Hotels, Adhiwangsa, Nava Hotel, hotel Laksana, Fave hotel, Horison hotel, Solo Paragon hotel, Hotel Sahid Jaya Solo, serta UPTD museum dan kawasan wisata.
Kemudian House Of Danarhadi dan Solo Safari juga turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Bengawan Solo Travel Mart dan ADIPATI 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 8 – 10 Mei 2025 di Atrium Solo Square.
Kegiatan ini menghadirkan pameran destinasi wisata, produk-produk unggulan UMKM, serta talkshow edukatif yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat mengenai sektor pariwisata dan sistem pembayaran digital. (dk/chan)