DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, turut menanggapi isu penipisan stok blanko e-KTP di kota pahlawan. Dia menekankan bahwa langkah pemkot untuk memprioritaskan kelompok tertentu adalah hal positif, namun juga menyarankan agar perencanaan yang lebih matang dilakukan di masa mendatang.
“Situasi ini tentu tidak ideal, namun prioritas terhadap pemilih pemula untuk Pilkada 2024 adalah langkah bijak. Kita ingin memastikan bahwa semua warga memiliki kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya,” ujar Kahfi.
Kahfi juga mengkritik perencanaan distribusi blanko dari pemerintah pusat yang menurutnya kurang memperhitungkan kebutuhan di tingkat kota seperti Surabaya. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah hingga mencapai sekitar 3,7 juta jiwa, menurut dia, alokasi blanko harus lebih responsif terhadap dinamika populasi.
“Kami berharap pemerintah pusat lebih peka terhadap kebutuhan kependudukan daerah. Kota seperti Surabaya dengan populasi mencapai 3,7 juta jiwa tentu memerlukan alokasi blanko yang lebih besar agar pelayanan e-KTP bisa berjalan lancar,” kata Kahfi,
Mantan Ketua HMI Surabaya ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital seperti Identitas Kependudukan Digital (IKD), namun mengingatkan bahwa tidak semua warga, terutama lansia, memiliki akses yang mudah terhadap teknologi tersebut. Oleh karena itu, ia meminta pemkot menyediakan bantuan khusus bagi warga yang kesulitan.
“Kita perlu solusi yang lebih terstruktur, termasuk dukungan bagi warga yang kurang familiar dengan teknologi digital. Tidak semua orang bisa langsung adaptasi dengan Identitas Kependudukan Digital, apalagi lansia,” tambahnya.
Kahfi mendorong agar pemkot terus melakukan komunikasi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk mengamankan pasokan blanko tambahan, serta memperkuat sistem distribusi e-KTP agar lebih efisien.
“Kami di DPRD siap mendukung langkah pemkot untuk terus berkomunikasi dengan pusat. Harapannya, tidak ada lagi kendala stok blanko e-KTP di masa mendatang,” pungkas Kahfi.