Diagramkota.com – Operasi Zebra yang telah memasuki hari ke-10 mencatat lonjakan drastis pelanggaran lalu lintas di Sidoarjo, dengan lebih dari 42 ribu pelanggar. Angka ini mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan hari-hari biasa. Mirisnya, mayoritas pelanggar adalah pelajar yang nekat berkendara tanpa surat izin mengemudi (SIM).
“Pada hari ke-10 ini, pelanggar sudah mencapai 42 ribu. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar yang tidak bisa menunjukkan SIM dan dokumen kendaraan seperti STNK,” ungkap Kanit Turjawali Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP Jauhar R. Sumirat, Rabu (23/10/2024).
Operasi Zebra yang digelar untuk menertibkan pengguna jalan justru mengungkap realitas mencengangkan: pelajar yang belum cukup usia untuk memiliki SIM banyak terjaring razia. “Biasanya mereka terjaring saat berangkat atau pulang sekolah. Meski tahu belum punya SIM, banyak pelajar tetap nekad mengendarai motor ke sekolah,” tambah Jauhar.
Lebih lanjut, polisi menemukan bahwa alasan umum para pelanggar adalah tidak membawa STNK dengan dalih tertinggal di rumah. Meski demikian, pihak kepolisian tetap bersikap tegas. “Bagi yang ketahuan tidak membawa STNK, kendaraannya kami amankan. Orang tua pelajar dapat mengambilnya dengan menunjukkan dokumen kendaraan yang lengkap,” tegasnya
Sofia (18), salah satu pelajar yang terjaring razia, mengaku merasa bersalah. “Saya tadi pakai seragam sekolah, terus diberhentikan karena tidak punya SIM. Saya sebenarnya mau urus SIM sekaligus untuk mobil nanti. Tapi STNK juga ketinggalan di rumah, saya kira ada di jok motor,” ujarnya sambil menunduk malu.
Dengan jumlah pelanggar yang terus meningkat, terutama dari kalangan pelajar, Satlantas Polresta Sidoarjo berharap orang tua lebih memperhatikan kelengkapan berkendara anak-anak mereka serta memberikan pemahaman pentingnya mematuhi aturan lalu lintas. Operasi Zebra ini sendiri akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, dengan penekanan pada keselamatan berkendara di jalan raya.(Dk/di)
