DIAGRAMKOTA.COM – Pada tanggal 10 Juli 2024, Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menggelar acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di gedung Jatim Expo Surabaya. Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., dalam sambutannya menyatakan bahwa tema Harganas tahun ini adalah “Keluarga Berkualitas menuju Indonesia Emas.”
“Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam merevitalisasi peran keluarga untuk mengatasi persoalan-persoalan yang menghambat pencapaian cita-cita pembangunan,” ujar Maria Ernawati.
Penyelenggaraan Harganas di Jawa Timur kali ini diadakan sebagai tindak lanjut dari peringatan nasional yang sebelumnya digelar di Kota Semarang pada 29 Juni 2024. Acara ini mengusung konsep temu kader dan tenaga lini lapangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga dalam pembangunan bangsa.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membangun keluarga menuju Indonesia Emas. Selain itu, kami ingin memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam program Bangga Kencana di Jawa Timur,” jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh Kepala BKKBN RI beserta Sestama BKKBN RI, lintas sektor dinas pemerintah provinsi Jawa Timur, para kepala OPD KB, serta sekitar 2.400 kader dan penyuluh KB. Maria Ernawati menekankan pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter, nilai, dan pendidikan anak-anak sebagai penerus bangsa.
“Kami berharap acara ini dapat memperkuat hubungan keluarga serta memberikan edukasi tentang pentingnya peran keluarga dalam pembangunan negara,” ujarnya. Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Timur.
Aplikasi PopulationClop untuk Pemantauan Populasi
Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat, Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), mengumumkan bahwa aplikasi PopulationClop telah diluncurkan di Provinsi Jawa Timur. Aplikasi ini mencatat jumlah kelahiran dan kematian serta lokasi kejadian secara real-time. Meskipun saat ini belum ada detail mengenai penduduk miskin atau stunting, data ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengambil keputusan yang tepat.
Hasto juga menargetkan penurunan angka stunting nasional menjadi 14% pada tahun ini. “Kita optimis bahwa penimbangan bayi yang dilakukan secara penuh selama bulan Juni, dengan tingkat partisipasi 97%, akan membantu mencapai target tersebut,” ujar Hasto.
Target Penurunan Stunting di Tahun 2024
PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa indikator keluarga di Jawa Timur berada di atas rata-rata nasional. Ia mencatat penurunan stunting sebesar 1,5% menjadi 17,7%, yang merupakan penurunan tertinggi di Indonesia. Selain itu, tingkat penimbangan bayi mencapai 97,38%, menunjukkan keberhasilan program prioritas keluarga di Jawa Timur.
PJ Gubernur juga meluncurkan aplikasi PopulationClop yang memungkinkan pemantauan detik per detik mengenai kelahiran bayi. Aplikasi ini membantu mengidentifikasi dan menangani daerah dengan pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang. Target penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 menjadi prioritas utama, meskipun penurunan 1,5% dianggap belum memuaskan.
“Penimbangan bayi menjadi salah satu indikator penting keberhasilan program ini. Sinergi antara BPJS Kesehatan dan BKKBN sangat penting dalam upaya ini,” tegas PJ Gubernur. (dk/nw)