Ketua AJI Surabaya : Banyak Media Massa Terjebak Dalam Pusaran ‘Politainment’ Fokus Pada Gimik Politik

DAERAH939 Dilihat

Diagram Kota SurabayaDalam menghadapi Pemilu 2024, penting bagi media untuk berbenah diri dan memberikan informasi yang akurat dan berkualitas kepada masyarakat. Hal ini agar publik dapat membuat keputusan politik yang tepat.

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Surabaya, Eben Haezer menyoroti fenomena politik entertainment (politainment) yang terjadi saat ini, yaitu fokus media pada sensasi dan gimmick politik, membuat peran media dalam menyampaikan informasi yang berbobot menjadi terganggu.

“Sebagai contoh kami melihat ketika pasca debat misalnya, itu yang banyak muncul dipemberitaan adalah hal hal yang sifatnya gimmick, misalnya bagaimana bahasa tubuh salah satu calon wakil presiden calon presiden, kemudian guyonan guyonannya mereka,” ujarnya Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Eben Haezer, mengutarakan kekhawatirannya terhadap fenomena ini. Menurutnya, setelah debat politik, media lebih banyak meliput hal-hal yang bersifat gimmick dan guyonan para calon pemimpin daripada menyampaikan informasi yang penting dan berbobot.

Salah satu faktor yang dianggap berperan dalam fenomena ini adalah tuntutan bisnis media digital yang bergantung pada Search Engine Optimization (SEO). Dalam upaya mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari dan meningkatkan jumlah pengunjung, media cenderung mengejar sensasi dan clickbait dalam pemberitaannya.

“Memang mungkin ini adalah salah satu konsekuensi dari bisnis media digital yang sangat tergantung pada SEO, sehingga hal hal semacam itu yang kemudian mendapatkan perhatian,” ucapnya.

Eben Haezer berharap perusahaan media dapat melakukan perubahan dalam pendekatan pemberitaan mereka. Jurnalis perlu lebih peka terhadap fakta dan melakukan pengecekan terhadap data dan informasi yang disampaikan oleh calon pemimpin.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

“Apakah data data yang disampaikan oleh capres cawapres sudah benar, nah ini yang kemudian direspon oleh perusahaan media untuk melakukan cek fakta,” katanya.

Mereka juga diharapkan dapat melakukan konfrontasi terhadap isu-isu yang disampaikan oleh calon presiden dan calon wakil presiden melalui debat politik.

“Ketika terjadi debat, jurnalis kemudian membuat cek fakta, yang secara cepat mengkonfrontir isu isu yang disampaikan oleh paslon capres cawapres,” sambungnya.

Dalam konteks Pemilu 2024, publik perlu memiliki akses kepada informasi yang dapat dipercaya dan berbobot agar dapat membuat keputusan politik yang tepat. Oleh karena itu, peran media dalam menyampaikan informasi yang baik dan berkualitas sangat penting. (dk/akha)

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *