Penambahan Operasional Dapur Makan Bergizi Gratis di Trenggalek
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 21 Nov 2025
- comment 0 komentar

Para siswa siswi yang menerima MBG
DIAGRAMKOTA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berkembang di Kabupaten Trenggalek. Saat ini, jumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi meningkat menjadi 42 unit dari total 68 SPPG yang terdaftar. Sebelumnya, hanya 38 SPPG yang aktif dalam memberikan layanan makanan bergizi kepada masyarakat.
Perkembangan dan Pengembangan Program
Peningkatan jumlah SPPG yang beroperasi merupakan langkah penting dalam memperluas cakupan program MBG. Proses pengoperasian setiap SPPG tidak sepenuhnya ditentukan oleh pihak lokal, melainkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Namun, Satgas percepatan MBG Trenggalek tetap melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan kualitas layanan tetap optimal.
Selain itu, Satgas juga fokus pada peningkatan kualitas SPPG dengan memperkuat standar administrasi, higiene, dan kompetensi relawan. Salah satu fokus utama adalah pengajuan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang harus diperoleh oleh semua SPPG. Proses pendaftaran SLHS dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), dan beberapa yayasan pengelola telah mulai mengajukannya.
Standarisasi dan Pelatihan Tenaga
Pelatihan chef dan tenaga dapur juga menjadi prioritas. Pelatihan ini bertujuan untuk memenuhi standar kelayakan dan menjaga kualitas makanan yang disajikan. Dinas Perinaker Trenggalek telah menyelenggarakan pelatihan-pelatihan tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas tenaga kerja di SPPG.
Evaluasi terhadap seluruh SPPG dilakukan secara berkelanjutan. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap dapur memenuhi standar layanan sebelum dan sesudah dinyatakan operasional. Hal ini mencakup penyelesaian izin SLHS dan pelatihan chef yang telah dilaksanakan.
Harapan dan Tantangan
Dengan penambahan jumlah SPPG yang aktif serta peningkatan kualitas layanan, program MBG diharapkan dapat berjalan lebih optimal. Program ini merupakan salah satu quick win dari Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan sumber daya dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi. Selain itu, keberlanjutan program juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat sendiri.
Kebijakan dan Regulasi
Beberapa kebijakan dan regulasi telah diterapkan untuk mendukung operasional SPPG. Misalnya, penerapan SLHS menjadi wajib bagi semua SPPG agar memenuhi standar sanitasi. Selain itu, pemerintah daerah juga menetapkan aturan terkait penggunaan bahan baku dan proses penyajian makanan.
Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi konsumen. Namun, implementasi kebijakan tersebut memerlukan koordinasi yang baik antara pihak pengelola SPPG, dinas terkait, dan masyarakat.
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program MBG. Masyarakat diharapkan dapat memahami manfaat program ini dan aktif dalam memberikan masukan serta pengawasan. Selain itu, partisipasi masyarakat juga bisa berupa gotong royong dalam memperbaiki infrastruktur SPPG atau membantu dalam kegiatan sosialisasi.
Masyarakat juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan pola hidup sehat dan pentingnya gizi. Dengan demikian, program MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap gizi.
Tantangan Ke depan
Meskipun program MBG telah menunjukkan perkembangan positif, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung program ini.
Selain itu, tantangan lainnya adalah memastikan konsistensi kualitas layanan di seluruh SPPG. Diperlukan pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa setiap SPPG memenuhi standar yang ditetapkan.
Dengan adanya penambahan jumlah SPPG yang beroperasi dan peningkatan kualitas layanan, program MBG diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Trenggalek. ***





Saat ini belum ada komentar