Apartemen Bale Hinggil Gelap Berbulan-bulan, Warga Desak Eri Cahyadi Bertindak
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 13 Okt 2025
- comment 0 komentar

Warga Apartemen Bale Hinggil datangi DPRKPP Surabaya tuntut atasi krisis listrik dan air, Senin (13/10/2025)(@)
Warga menilai, sikap pengelola yang menutup akses air dan listrik sementara masih memiliki kewajiban kepada pemerintah daerah menunjukkan ketimpangan perlakuan hukum. Karena itu, mereka mendesak Pemkot untuk segera turun tangan dan melakukan audit menyeluruh terhadap manajemen apartemen.
Dugaan Diskriminasi Pelayanan
Dalam aduan yang disampaikan ke DPRKPP, warga juga mengungkap adanya dugaan diskriminasi dalam pelayanan fasilitas umum. Beberapa unit disebut masih mendapat akses air dan listrik meski belum membayar Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL), sementara unit lain yang taat justru diputus.
“Ini tidak adil. Ada yang belum bayar tapi listrik dan airnya tetap menyala, sedangkan kami yang tertib malah dimatikan,” kata dia.
AJB Belum Terbit Meski Sudah Lunas
Selain itu, warga juga menyoroti lambannya proses penandatanganan Akta Jual Beli (AJB). Padahal, sebagian penghuni mengaku telah melunasi pembayaran unit.
“Kami sudah bayar lunas, tapi sampai sekarang AJB belum juga diteken. Kami butuh kepastian hukum atas kepemilikan tempat tinggal,” ujar Hariyangsih.
Laporan ke Aparat Penegak Hukum
Dugaan penyalahgunaan dana dan tunggakan pajak oleh pengelola kini juga dilaporkan ke sejumlah lembaga penegak hukum, termasuk Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, KPK, dan Kepolisian.
“Ini bukan sekadar persoalan administratif, tapi soal kejujuran dan tanggung jawab,” ucapnya menegaskan.