Efisiensi Anggaran Daerah, Kabupaten Bandung Jadi Korban Terbesar Pemangkasan Dana Transfer
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 30 Sep 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat akibat efisiensi anggaran jadi pukulan telak sejumlah daerah di Jawa Barat. Dari seluruh kabupaten/kota, Kabupaten Bandung tercatat menjadi paling terdampak, dengan nilai pengurangan hampir mencapai Rp1 triliun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan, dampak pemangkasan ini cukup signifikan terhadap kapasitas fiskal daerah. Dari total APBD Kabupaten Bandung sekitar Rp8 triliun, hampir seperdelapannya harus disesuaikan akibat kebijakan pusat tersebut.
“Itu tadi yang disampaikan Pak Gubernur, hampir mencapai Rp1 triliun dari APBD mereka sekitar Rp8 triliunan,” ujar Dedi usai mendampingi Gubernur Dedi Mulyadi dalam rapat koordinasi bersama kepala daerah kabupaten/kota di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.
Menurut Dedi, di beberapa daerah, penurunan dana transfer bahkan mencapai 25 persen dari alokasi sebelumnya.
Tak Cuma Pengaruhi Program Pemda
Kondisi ini bukan hanya berdampak pada kelangsungan program pemerintahan daerah, tetapi juga memengaruhi rencana pembangunan Pemprov Jabar tahun 2026. Kendati demikian, Dedi memastikan alokasi untuk pembangunan infrastruktur tetap terjaga.
Pemprov Jabar tetap mempertahankan anggaran 7,5 persen dari APBD untuk infrastruktur, ditambah 2,5 persen untuk kebutuhan layanan dasar, seperti penerangan jalan umum, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, perbaikan sekolah, serta peningkatan fasilitas kesehatan di Puskesmas.
Kata dia, penghematan anggaran akan difokuskan pada pos belanja non-layanan publik, seperti perjalanan dinas, konsumsi rapat, pemeliharaan rutin, serta pengadaan kendaraan dinas. Rata-rata pemangkasan di pos tersebut mencapai 50 persen, sesuai instruksi langsung dari Gubernur Jawa Barat.
“Artinya, apa pun kebijakan pemerintah pusat yang memengaruhi kapasitas fiskal daerah, kita harus tetap konsisten. Fokus kita tetap pada layanan publik, infrastruktur jalan, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Dedi menegaskan.
Semangat dan Kualitas Pembangunan Jangan Berubah
Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengakui dana transfer dari pemerintah pusat mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga perlu dilakukan penghematan.
Meski begitu, mantan Bupati Purwakarta ini menegaskan agar tetap mengedepankan kualitas pembangunan di Jawa Barat. “Kalau daerah ada yang kehilangan Rp 300 juta, ada yang kehilangan Rp1 triliun, ada kehilangan Rp 600 juta, ya lumayan,” katanya.
“Tetapi kita tidak kehilangan semangat, ya. Uang boleh berkurang, tetapi semangat membangun dan kualitas pembangunan serta kuantitasnya tidak akan pernah berubah,” kata orang nomor satu di Jabar ini.***
Saat ini belum ada komentar