Gubernur Jawa Timur Salurkan Bansos Rp4,9 Miliar untuk Warga Sidoarjo
- account_circle Adis
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025
- comment 0 komentar

Khofifah Indar parawansa saat memberikan bantuan langsung tunai (BLT) Kepada tukang becak di pendopo delta wibawa
DIAGRAMKOTA.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat. Kali ini, giliran Kabupaten Sidoarjo yang menerima bansos senilai Rp4,9 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Dalam penyerahan yang digelar Jumat (22/8), Khofifah mengingatkan masyarakat penerima manfaat agar bijak menggunakan bantuan. Ia menegaskan, bansos tidak boleh disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan.
“Harapannya dengan bansos ini para penerima manfaat akan terhindar dari rentenir dan juga pinjaman online. Tentunya juga tidak boleh digunakan untuk judi online,” pesan Khofifah.
Bansos yang diberikan kali ini berasal dari tiga sumber, yaitu Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim. Sejumlah bantuan disalurkan untuk berbagai kelompok masyarakat, mulai dari keluarga penerima manfaat, buruh pabrik, hingga penyandang disabilitas.
Dari Dinsos Jatim, bansos diberikan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Plus sebesar Rp1,21 miliar untuk 608 KPM, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp280 juta untuk 78 orang, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp1,39 miliar bagi 1.057 buruh pabrik rokok.
Selain itu, ada pula program kewirausahaan inklusif produktif senilai Rp3 juta per orang untuk 195 penerima, bantuan operasional penyelenggaraan dan tali asih pilar sosial Rp431 juta untuk 114 orang, serta bantuan alat mobilitas lansia Rp57 juta bagi 14 penerima manfaat.
Sementara itu, Dinas PMD menyalurkan Rp920 juta untuk sembilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Desa Berdaya, dan program Desa Jawa Timur Sejahtera (JAWARA). Sedangkan dari BUMD Jatim, diberikan zakat produktif Rp25 juta bagi 50 orang penerima manfaat.
Khofifah menekankan bahwa bansos ini juga berfungsi sebagai bantuan pemberdayaan. Dengan demikian, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha, terutama bagi pelaku UMKM.
“Semoga bansos yang disalurkan, baik yang berupa bantuan kehidupan maupun bantuan pemberdayaan dapat memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Penyaluran bansos di Sidoarjo ini merupakan titik ke-27 dari total 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Pemprov Jatim menargetkan seluruh daerah mendapatkan bantuan serupa sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.(Dk/Ais)
- Penulis: Adis
