Mahasiswa HMI Sidoarjo Tuntut Evaluasi 100 Hari Kinerja Subandi-Mimik di Depan Pendopo

DIAGRAMKOTA.COM — Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sidoarjo menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Delta Wibawa pada Selasa (3/6). Mereka mendesak evaluasi serius terhadap 100 hari pertama pemerintahan Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana yang dinilai belum menunjukkan perubahan signifikan.

Dalam orasinya, massa aksi menyoroti berbagai persoalan mendasar yang dinilai belum tertangani secara maksimal, seperti penanganan banjir yang masih lamban, minimnya program prioritas, serta kurang tanggapnya pemerintah terhadap aspirasi warga.

“Sejauh ini, komitmen perubahan yang disampaikan belum tercermin dalam langkah nyata. Pemerintah tampak belum serius menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat,” tegas Ketua HMI Sidoarjo, Dandi Amar Rizky.

Selain itu, HMI juga mengkritisi kurangnya transparansi dalam pelaksanaan program kerja, termasuk program beasiswa 20 ribu yang pernah dijanjikan. Mereka juga menilai pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda, belum berjalan optimal dan cenderung formalitas belaka.

“Program pemerintah harus dibangun di atas prinsip transparansi, partisipasi, dan keberpihakan terhadap kelompok rentan serta anak muda,” imbuh Dandi.

Karenanya, HMI mendesak Pemkab Sidoarjo untuk lebih membuka ruang partisipatif dan menyusun kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial.

“Apa yang kami sampaikan bukan bentuk perlawanan, tapi upaya mengawal arah pemerintahan agar tetap berada di jalur yang benar dan berpihak pada rakyat,” lanjutnya.

Menanggapi aksi tersebut, Bupati Sidoarjo Subandi menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa yang aktif mengawal kebijakan publik. Ia menyebut, seluruh pertanyaan dan kritik yang dilontarkan telah dijawab dalam forum audiensi secara terbuka.

“Ini bagian dari kontrol sosial yang perlu diapresiasi. Kami jawab semua yang mereka tanyakan, dari soal pendidikan, banjir, hingga lapangan kerja,” kata Subandi.

Ia juga membuka ruang komunikasi yang lebih terbuka ke depan, mengingat dinamika anak muda yang kritis dan penuh semangat.

“Memang tensinya tinggi, tapi kami senang karena komunikasi berjalan baik dan terbuka,” ujarnya.

Namun demikian, Subandi menyayangkan aksi vandalisme yang muncul di area pendopo pasca-demonstrasi. Ia berharap aksi serupa ke depan bisa lebih tertib dan tidak merusak fasilitas umum.

“Silakan menyampaikan aspirasi, tapi tetap jaga ketertiban dan jangan merusak. Kami pemerintah selalu siap berdialog,” pungkasnya.(DK/di)