DIAGRAMKOTA.COM – Jawa Timur mencatat sejarah baru dengan berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga mencapai satu digit, yakni 9,79 persen per Maret 2024. Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan prestasi ini dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
“Alhamdulillah akhirnya angka kemiskinan Jatim tembus satu digit. Angka ini resmi kita dapatkan setelah BPS merilis angka kemiskinan Jatim per Maret 2024 mencapai 9,79 persen. Terima kasih atas kerja keras seluruh pihak,” ujar Adhy.
Penurunan ini sebesar 0,56 persen poin dari periode sebelumnya pada Maret 2023 yang mencapai 10,35 persen. Dengan pencapaian ini, Jawa Timur mencatat penurunan angka kemiskinan tertinggi secara nasional, sekaligus berkontribusi sebesar 30,34 persen terhadap penurunan kemiskinan nasional, setara dengan pengurangan 206.120 jiwa miskin.
Program Penanggulangan Kemiskinan yang Berhasil
Penurunan signifikan ini hasil dari berbagai program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Adhy Karyono menjelaskan bahwa ada tiga strategi utama dalam program Jatim Satya (Jatim Sejahtera dan Mulia) yang telah diterapkan.
“Pertama, pemenuhan kebutuhan dasar dan pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASDP), Pembiayaan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin (Biakesmaskin), dan Pendidikan Gratis Berkualitas (KANTISTAS) melalui Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP). Realisasi pemanfaatan PKH pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jatim sudah mencapai 98,51 persen periode Maret-April 2024,” jelas Adhy.
Target dan Optimisme Menuju 2025
Adhy menambahkan bahwa target menurunkan angka kemiskinan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah mencapai 9,4 – 8,9 persen pada tahun 2025. Dengan program-program yang telah berjalan dan akan terus diselesaikan hingga Desember 2024, Adhy optimis target ini dapat tercapai.
“Tahun 2025 memulai dengan program yang baru namun desainnya sudah mulai terlihat. Kita optimis mampu meraih target kemiskinan RPJPD di tahun 2025 di rentang 9,4% – 8,9%, karena pergerakan kita semakin bagus,” pungkas Adhy. (dk/yud)