DIAGRAMKOTA.COM – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui Badan Pendidikan Profesi Guru (BPPG) mempersembahkan inovasi terbarunya, Senam Guru Indonesia (SGI), yang diluncurkan di Lapangan Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, pada Sabtu, 8 Juni 2024. Peluncuran ini diikuti oleh sekitar 2.000 guru dari seluruh Kota Surabaya, dan berhasil mencatatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai universitas pertama yang menginisiasi senam khusus untuk guru.
Kepala BPPG UNESA, Dr. Fatkur Rahman Kafrawi, M.Pd., menjelaskan tujuan dari senam ini adalah untuk mengembalikan tradisi senam kebugaran jasmani yang dulu pernah populer. “Senam guru kami luncurkan untuk mengembalikan tradisi senam kebugaran jasmani yang dulu pernah populer. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kebugaran para guru dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.
Dr. Fatkur Rahman menambahkan bahwa senam ini didasarkan pada kajian ilmiah yang menunjukkan rendahnya tingkat kebugaran fisik masyarakat Indonesia. Data menunjukkan hanya sekitar 3.513 masyarakat Indonesia yang melakukan aktivitas kebugaran fisik, sementara idealnya angka tersebut harus mencapai minimal 10.000 orang untuk menciptakan SDM yang unggul.
“PPG UNESA sebagai pencetak calon guru yang diproyeksikan untuk pendidikan nasional ke depan harus mampu menginisiasi program efektif yang disarankan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Luaran atau output dari program tersebut adalah launching Senam Guru Indonesia,” jelas Dr. Fatkur.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa tujuan utama bukanlah medali atau rekor MURI, melainkan perubahan mindset para guru di Indonesia agar lebih peduli dengan olahraga dan kebugaran fisiknya. “Gerak tubuh bukanlah kewajiban, melainkan kebutuhan yang nantinya menjadi investasi individu dalam rangka menunjang etos kerja dan mampu menjawab tantangan global,” tambahnya.
Temu Ismail, S.Pd., M.Si., Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, yang hadir dalam acara tersebut, memuji kegiatan ini sebagai praktik yang baik dan mampu menjadi contoh bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) lainnya. “Kegiatan ini nantinya akan diajukan ke Kemendikbud agar dapat diimplementasikan secara nasional dalam tahapan-tahapan tertentu,” ungkapnya. Ia yakin bahwa implementasi yang berhasil akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi guru, tetapi juga bagi siswa.
“Selamat kepada UNESA yang telah menginisiasi dan membuat inovasi baru yang bukan saja bermanfaat bagi lembaga, tetapi juga guru dan masyarakat pada umumnya,” ucapnya.
Selain senam bersama dan pemecahan rekor MURI, acara ini juga merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis ke-60 UNESA. Acara tersebut juga mencakup focus group discussion (FGD) dan showcase yang menampilkan berbagai inovasi mahasiswa dan dosen PPG UNESA. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 2.000 peserta senam dan menampilkan 30 pameran inovasi & entrepreneur. Jajaran pimpinan dan civitas selingkung UNESA turut hadir dalam perayaan ini. (dk/nw)