Diagram Kota Surabaya – Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menindaklanjuti kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus menuai kritik.
Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, menyampaikan rasa kecewanya terhadap KPK yang dianggap tidak profesional dan tidak memiliki komitmen kuat dalam memberantas korupsi.
“Miris dan mengecewakan melihat kinerja KPK dalam menindaklanjuti kasus dugaan korupsi pembangunan gedung pemkab Lamongan,” ungkap Baihaki Akbar.
Ia menegaskan bahwa KPK hingga saat ini belum menunjukkan keberanian untuk menetapkan tersangka baru dan menahan empat oknum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Baihaki juga menyoroti kurangnya keberanian KPK untuk segera menyelesaikan kasus ini. “Sampai detik ini KPK tidak mempunyai keberanian dan tidak mempunyai nyali untuk segera menetapkan tersangka baru dan menahan empat oknum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung pemkab Lamongan,” ujarnya.
Melalui pernyataannya, Baihaki meminta seluruh pimpinan KPK untuk bekerja secara profesional dan independen. “Kami meminta kepada seluruh pimpinan KPK untuk bekerja secara profesional dan independen.
Kami juga memastikan bahwa akan terus mengawal, mengawasi, dan menyikapi dugaan kasus korupsi pembangunan gedung pemkab Lamongan sampai tuntas ke akar-akarnya,” tegasnya.
AMI berharap KPK segera menetapkan tersangka baru dan melakukan penahanan terhadap empat oknum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami berharap KPK segera menetapkan tersangka baru dan segera melakukan penahanan kepada empat oknum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” pungkas Baihaki Akbar. (dk/nw)