Selama menjabat sebagai salah satu pengurus NU Surabaya, tercatat Eri Cahyadi menghadiri acara resmi hanya dua kali.
Acara tersebut berkaitan dengan Hari Santri yang difokuskan di Kota Surabaya. Event ini dihadiri Presiden RI, Joko widodo atau Jokowi. Kemudian acara kedua adalah diskusi kebangsaan atau Sarasehan Sejarah yang dilaksanakan di Hotel Majapahit, Surabaya.
“Kurang lebih ada dua kali acara yang dihadiri Pak Wali (Wali Kota Surabaya) selama menjadi pengurus PCNU,” kata Moch. Syafiudin, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya Periode 2023-2024, di salah satu media.
Setelah itu, Eri tidak pernah menghadiri acara-acara PCNU Surabaya. Padahal, banyak acara NU yang mengundang Wali Kota secara resmi melalui surat dan pemberitahuan melalui telepon. Sayangnya, undangan tersebut tidak ditanggapi.
Masalah ini disinyalir akan semakin runcing karena NU akan menentukan sikap atas kebijakan Eri. NU telah memiliki banyak catatan atas kepemimpinan Eri selama memimpin Kota Pahlawan.
Perselisihan Eri dan NU memuncak ketika Wali Kota memilih menghadiri acara LAZISMU Muhammadiyah dibanding acara Halal Bihalal PCNU Surabaya. NU merasa diabaikan karena undangan resmi yang mereka kirimkan tidak direspon. (dk/nw)