Penangkapan Bupati Ponorogo dalam Operasi Tangkap Tangan KPK, Miliki Harta Rp 6,35 Miliar
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 8 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang pejabat daerah. Dalam kasus ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ditangkap bersama 12 orang lainnya di wilayah Kabupaten Ponorogo. Penangkapan dilakukan pada Jumat, 7 November 2025, dan saat ini tujuh orang yang terlibat sudah tiba di gedung Merah Putih KPK Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Kasus Terkait Suap dalam Mutasi Jabatan
OTT ini diduga terkait dengan dugaan suap dalam proses mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Meski detail lengkap perkara belum diungkapkan secara resmi, KPK telah memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh. Pihak KPK memiliki waktu 1×24 jam setelah OTT untuk menentukan status hukum dari para tersangka yang diamankan.
Harta Bupati Ponorogo yang Mencengangkan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memiliki total kekayaan senilai Rp 6.358.428.124 atau sekitar Rp 6,35 miliar. Laporan tersebut mencakup berbagai aset seperti tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, serta kas dan setara kas.
- Tanah dan Bangunan: Sugiri memiliki sembilan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Boyolali, Sidoarjo, Pasuruan, dan Ponorogo. Total nilai harta tidak bergerak ini mencapai Rp 5.782.050.000.
- Kendaraan: Bupati Sugiri memiliki mobil Toyota Alphard tahun 2006 senilai Rp 125 juta dan motor Vespa Primavera 2018 seharga Rp 28 juta. Total harta bergerak miliknya mencapai Rp 153 juta.
- Harta Gerak Lainnya: Selain kendaraan, Sugiri juga memiliki harta gerak lainnya senilai Rp 218.937.095.
- Kas dan Setara Kas: Ia juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 204.441.029.
Proses Hukum yang Akan Dilakukan
Setelah penangkapan, KPK akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap konstruksi perkara dan peran masing-masing pihak dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan akan menjadi dasar bagi KPK dalam menentukan status hukum dari para tersangka. Publik akan diberitahu mengenai hasil akhir dari investigasi ini.
Peran Adik Bupati dalam OTT
Selain Bupati Sugiri, adiknya juga turut diamankan dalam operasi ini. Adik bupati tersebut dibawa ke Gedung KPK Jakarta bersama dengan para tersangka lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kasus korupsi yang melibatkan Bupati Ponorogo mungkin melibatkan pihak keluarga atau lingkaran dekatnya.
Langkah KPK dalam Pemberantasan Korupsi
Operasi OTT ini menunjukkan komitmen KPK dalam memberantas korupsi di tingkat daerah. Penangkapan terhadap Bupati Ponorogo merupakan salah satu contoh dari upaya KPK dalam mengungkap praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat. KPK akan terus bekerja sama dengan lembaga lain untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan daerah.
Tindak Lanjut dari Pihak Terkait
Setelah penangkapan, KPK akan mengumumkan status hukum dari para tersangka kepada publik. Selain itu, pihak berwenang juga akan melakukan evaluasi terhadap sistem pemerintahan di Kabupaten Ponorogo untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Diharapkan, kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh pejabat daerah untuk menjalankan tugasnya secara benar dan bertanggung jawab.





Saat ini belum ada komentar