Masalah BBM di Bojonegoro: Investigasi Tim Gabungan Berlangsung
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar
DIAGRAMKOTA.COM – Sejumlah pengendara kendaraan bermotor di Bojonegoro mengalami kegundahan setelah mesin motor mereka tiba-tiba mati setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Kejadian ini memicu respons cepat dari pihak berwajib dan instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan mendalam.
Tim Gabungan Lakukan Pemeriksaan Lapangan
Untuk mengetahui penyebab pasti, tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Bojonegoro dan Pemkab Bojonegoro melakukan investigasi langsung. Tim tersebut dipimpin oleh IPDA A Zaenan Na’im dari Satreskrim Polres Bojonegoro dan didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Bojonegoro, Retno Wulandari.
Pemeriksaan dilakukan di empat lokasi penting, termasuk Bengkel Honda AHAS di Desa Plesungan, serta tiga SPBU Pertamina di wilayah Balen, Prayungan Sumberejo, dan Sawunggaling Bojonegoro. Tujuan utamanya adalah memastikan apakah ada kandungan air atau zat lain yang tidak semestinya dalam bahan bakar tersebut.
Hasil Pemeriksaan Mengungkap Keluhan Konsumen
Dari hasil pemeriksaan di Bengkel Honda AHAS, ditemukan bahwa sebanyak 26 konsumen pada Minggu (26/10) dan 11 konsumen pada Senin (27/10) melaporkan keluhan serupa. Mereka mengalami masalah mesin yang tidak bertenaga hingga perlu mengganti busi setelah mengisi Pertalite dari beberapa SPBU berbeda.
Tim gabungan langsung mengambil sampel bahan bakar dari empat kendaraan terdampak untuk dilakukan uji laboratorium lebih lanjut. “Kami telah mengambil sejumlah sampel dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Pertamina, untuk memastikan keamanan distribusi BBM di wilayah Bojonegoro,” ujar IPDA Na’im.
Indikasi Kualitas BBM Tidak Normal
Dalam pengecekan di sejumlah SPBU, tim juga menemukan indikasi keanehan pada kualitas Pertalite. Misalnya, di SPBU Pertamina 54.621.11 Balen, pengawas melaporkan bau menyengat yang tidak biasa pada pasokan Pertalite dari Depo Pertamina Tuban periode 21–24 Oktober 2025. Meski parameter teknis seperti densitas dan suhu tercatat normal, pasokan BBM yang dianggap bermasalah tersebut telah dikembalikan ke depo.
Kondisi serupa juga ditemukan di SPBU 54.621.02 Prayungan dan SPBU 54.621.06 Sawunggaling, di mana petugas melaporkan adanya bau menyengat pada pasokan Pertalite selama 20–25 Oktober 2025. BBM tersebut kini telah ditarik, dan kualitas Pertalite kembali normal sejak Minggu (26/10).
“Dari hasil pengawasan, tim gabungan tidak menemukan adanya praktik pengoplosan BBM oleh pihak SPBU,” tambah Na’im.
Imbauan Kepada Masyarakat
Sementara itu, Kepala Disdagkop UM Bojonegoro, Retno Wulandari, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan segera melapor ke posko pengaduan resmi jika mengalami kendala serupa. “Kami bersama kepolisian dan Pertamina terus memantau agar kejadian seperti ini tidak terulang, serta memastikan pasokan BBM aman untuk digunakan,” tegas Retno.
Langkah Selanjutnya
Tim gabungan akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk memastikan kualitas BBM tetap terjaga. Uji laboratorium terhadap sampel BBM yang diambil akan menjadi langkah penting dalam menentukan penyebab pasti masalah yang terjadi. ***





Saat ini belum ada komentar