Komentar Bahlil Soal BBM Swasta Habis: Negara Ini Milik Rakyat
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 20 Okt 2025
- comment 0 komentar

Penjelasan Menteri ESDM tentang Pengelolaan BBM di Indonesia
DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pengelolaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sepenuhnya berada di bawah kendali negara. Menurutnya, isu kelangkaan BBM di beberapa SPBU swasta harus dilihat dalam konteks regulasi dan tata kelola energi nasional.
“Menyangkut BBM, ada yang bilang, Pak yang ini habis. Loh, ini ini negara hukum, ada aturan, bukan negara tanpa tuan,” ujar Bahlil saat acara HIPMI–Danantara Indonesia Business Forum 2025 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Bahlil menekankan prinsip penguasaan negara atas sumber daya strategis telah diatur tegas dalam konstitusi dalam UUD 45 pasal 3 yang menyatakan cabang-cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ia mengingatkan bahwa energi termasuk sektor vital yang harus dijaga kepentingannya untuk rakyat banyak.
“Jadi jangan menganggap negara ini tidak ada aturannya. Kalau ada yang merasa berusaha di negara ini tidak ada aturannya, monggo cari negara lain,” ucap Bahlil.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menepis tudingan pemerintah menutup ruang bagi pelaku usaha swasta dalam impor BBM. Ia menegaskan kuota impor tetap diberikan dengan porsi besar, namun harus dijalankan secara tertib dan transparan.
“Kuota impor kita kasih, bukan enggak kasih. 110 persen kita kasih,” lanjut Bahlil.
Bahlil pun mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain di sektor energi demi kepentingan pribadi. Ia menyebut sebagian pelaku usaha masih mencoba melobi demi keuntungan sendiri, termasuk dari kalangan muda HIPMI.
“Ada juga mungkin dari kader HIPMI yang jadi perantara-perantara, lobbyists, main barang itu. Sudah lah kelakuan begini aku udah pernah lakukan. Jangan kalian pakai untuk diri saya,” kata Bahlil.
Masalah Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
Beberapa waktu terakhir, BBM swasta sulit ditemukan di berbagai SPBU. Seperti, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Vivo turut mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) menyusul SPBU Shell dan bp yang telah mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus.
“Pelanggan setia kami. Saat ini BBM Jenis bensin (Revvo90, Revvo92, dan Revvo95) belum tersedia di seluruh lokasi SPBU VIVO,” tulis manajemen Vivo melalui akun instagram resminya yang bernama pengguna spbuvivo, dikutip dari Jakarta, Rabu.
Akan tetapi, pasokan BBM jenis diesel seperti Diesel Primus Plus masih tersedia di semua SPBU Vivo.
“Kami terus berupaya menyediakan produk BBM berkualitas agar dapat kembali melayani kamu secepatnya,” tulis manajemen Vivo.
Keterlibatan Pertamina dalam Penyediaan BBM
Sebelumnya, Direktur Vivo Leonard Mamahit mengatakan, stok BBM SPBU Vivo hanya akan bertahan hingga pertengahan Oktober. Dalam rangka menjaga ketersediaan stok, Vivo telah menjalin komunikasi dengan Pertamina Patra Niaga.
Pada Jumat (26/9), Pertamina Patra Niaga menjalin sebuah kesepakatan jual beli bahan bakar murni (base fuel) dengan PT Vivo Energy Indonesia (Vivo). Dalam kesepakatan tersebut, termaktub persetujuan Vivo ihwal pembelian 40 ribu barel base fuel dari 100 ribu barel yang diimpor oleh Pertamina Patra Niaga.
Namun, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu (1/10), diungkapkan bahwa Vivo membatalkan kesepakatan tersebut karena temuan etanol sekitar 3,5 persen pada hasil uji lab base fuel.
Kemudian, pada Senin (6/10), Pertamina Patra Niaga mengatakan, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) sepakat menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke pembicaraan yang lebih teknis.
“Beberapa badan usaha swasta sudah dalam tahap nego dengan syarat dan ketentuan yang disampaikan. Kami coba bantu dari sisi penyediaannya,” ujar Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin (13/6).





 
         
 
         
         
         
         
         
         
         
        
 
         
 
         
 
         
         
         
 
         
         
         
         
         
         
        
Saat ini belum ada komentar