Risma: Ukur Prestasi Kader dari Pengabdian, Bukan Rebutan Jabatan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Ketua DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, kembali menyapa kader PDIP di Surabaya dalam kunjungan mendadaknya ke kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Kamis (2/10/2025).
Kunjungan tersebut menjadi ajang konsolidasi sekaligus pengingat bagi seluruh kader agar tidak melupakan tujuan utama perjuangan partai — yakni keberpihakan kepada rakyat.
Risma menegaskan, kemenangan dalam pemilu bukanlah akhir dari perjuangan politik, melainkan awal untuk membuktikan komitmen kepada masyarakat.
“Konsolidasi partai tidak boleh hanya berhenti pada kemenangan pemilu. Tapi harus berlanjut dalam memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujar Risma tegas.
Menurut mantan Wali Kota Surabaya itu, kehadirannya di Jawa Timur merupakan bagian dari rutinitas koordinasi dengan struktur partai di daerah. Ia menuturkan, meski bukan pembina wilayah Jawa Timur, dirinya tetap siap memberikan pendampingan dan masukan bagi kader di tanah kelahirannya itu.
“Meskipun pembina Jawa Timur bukan saya, tapi karena rumah saya di sini, teman-teman kalau butuh konsultasi saya juga hadir. Saya sampaikan pesan Ibu Ketua Umum agar kita jangan hanya baik saat butuh suara rakyat, tapi harus terus-menerus memperjuangkan kepentingan mereka,” beber Risma.
Ia kembali menegaskan pesan penting dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar seluruh kader PDIP tidak kehilangan kedekatan dengan rakyat.
“Mereka ada masalah apa, itu harus kita terima dan perjuangkan,” tambahnya.
Menjelang pelaksanaan konferensi cabang (Konfercab) PDIP, Risma juga memberi peringatan agar kader tidak terjebak dalam konflik perebutan jabatan yang justru dapat melemahkan soliditas partai.
“Saya bilang, rebutan opo? Masa tukaran karo koncone dewe. Ngisin-ngisini ae. Musuh kita itu yang merampas ekonomi rakyat, bukan kawan sendiri,” tegasnya dengan nada menasihati.
Selain melakukan konsolidasi, Risma turut meninjau sejumlah titik di Sidoarjo untuk memastikan proyek pembangunan berjalan dengan aman dan memperhatikan aspek keselamatan publik.
Ia menekankan bahwa pekerjaan konstruksi harus dilakukan secara profesional agar tidak menimbulkan risiko terhadap bangunan maupun masyarakat sekitar.
Sementara itu, Juru Bicara DPP PDIP, Seno Bagaskoro, yang mendampingi Risma menuturkan bahwa arahan dari Ketua Umum sangat jelas: memperkuat organisasi sambil tetap hadir di tengah masyarakat.
“Konfercab merupakan bagian dari proses internalisasi organisasi. Tapi jangan sampai energi habis untuk konflik internal. Justru konsolidasi harus seiring dengan upaya memperbaiki kehidupan rakyat,” ujarnya.
Menurut Seno, PDIP kini tengah membangun pola baru dalam regenerasi kepemimpinan yang lebih modern dan profesional melalui asesmen, psikotes, hingga wawancara.
“Anak muda melihat partai dengan cara baru, jadi konsolidasi harus dilakukan dengan transparan dan produktif,” jelasnya.
Ia juga menyebut, kunjungan Risma ke Surabaya membawa semangat baru bagi kader untuk kembali menyatukan langkah dalam satu tujuan besar: perjuangan bagi rakyat.
“Bu Risma menegaskan bahwa konsolidasi dan Konfercab harus menjadi satu tarikan nafas dengan perjuangan rakyat. Jadi kader tidak boleh terjebak pada rivalitas internal, tapi fokus mendampingi masyarakat,” ungkapnya.
Seno menutup dengan menekankan bahwa ukuran sejati kader PDIP bukan pada posisi yang diduduki, melainkan pada kontribusinya terhadap rakyat.
“Justru inilah kesempatan bagi siapa yang bisa lebih banyak melakukan perbaikan kehidupan rakyat. Itu yang akan dicatat partai sebagai prestasi. Energi kita harus dicurahkan ke sana, bukan untuk konflik internal,” pungkasnya. (dk/nw)