Gerakan Cinta Sejarah: Pelajar Surakarta Diajak Promosikan Kampung Bersejarah

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya melalui kegiatan bertajuk “Gerakan Cinta Sejarah”.

Acara ini melibatkan ratusan pelajar SMA/SMK sederajat se-Surakarta dalam rangka menumbuhkan semangat cinta sejarah dan kebanggaan terhadap kampung-kampung bersejarah di Kota Solo.

Dengan tujuan Lokasi Walking Tour Sejarah diantaranya:

Laweyan:  Kampung Batik Laweyan, Bunker Setono, Masjid Laweyan, Makam Ki Ageng Henis.

Banjarsari: Kawasan Villa Park, Ponten Mangkunegaran Makam Astana Oetara.

Jebres: Kampung Pecinan, Klentheng Tien Kok Sie, Pasar Gede Hardjonagoro. Benteng Vastenburg.

Pasar Kliwon: Kawasan Kota Lama (Gereja Pantekosta). Gedung DHC 45. Kampung Wisata Batik Kauman. Masjid Agung.

Kemudian berakhir bertempat di Dalem Joyokusuman, Gajahan, Surakarta salah satu situs cagar budaya ikonik kota ini.

Sebanyak 100 peserta delegasi siswa dan guru sejarah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan mulai dari lomba video kreatif promosi kampung sejarah.

IMG 20250915 WA0058

Walking tour hingga sesi bincang sejarah yang juga menghadirkan tokoh dan pakar di bidangnya.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mempromosikan warisan budaya.

“Kota Solo memiliki program Among Tamu yang akan melatih generasi muda menjadi pemandu wisata bagi turis lokal maupun internasional. Anak-anak muda yang menguasai bahasa asing seperti Inggris dan Mandarin akan sangat dibutuhkan ke depan,” ujarnya

“Pemerintah mendorong anak-anak muda untuk aktif mempromosikan kawasan sejarah dan cagar budaya di Solo,” tambahnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi Bincang Sejarah bersama tokoh-tokoh penting, yakni Ketua Komisi IV DPRD Kota Surakarta, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Selain itu juga menghadirkan Tim Ahli Cagar Budaya Kota Solo yang memberikan wawasan mengenai pentingnya pelestarian kawasan bersejarah sebagai identitas kota.

Dengan tema “Fun with History, Proud of Our Story”. Gerakan Cinta Sejarah tak hanya mengajak pelajar untuk mengenali masa lalu kotanya, tetapi juga menginspirasi mereka menjadi agen promosi wisata sejarah berbasis kampung. (dk/chan)