DPRD Jatim Minta Siswa dan Orang Tua Berani Laporkan Pungutan Wajib di Sekolah

DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono, mendorong siswa dan orang tua di seluruh Jawa Timur untuk berani menyampaikan keluhan apabila menemukan pungutan wajib di sekolah. Hal ini disampaikan usai sidak di SMA Negeri 1 Kampak, Trenggalek, menyusul aksi protes ratusan siswa.

Dorong Keberanian Siswa dan Orang Tua

Deni menegaskan bahwa iuran wajib di sekolah sudah lama berlangsung dan berpotensi meluas ke berbagai daerah. Karena itu, ia meminta semua pihak untuk terbuka agar persoalan tersebut bisa ditangani bersama.

“Ini saya sampaikan kepada seluruh siswa maupun orang tua di Jawa Timur, khususnya SMA, SMK, hingga sekolah luar biasa yang berada di bawah kewenangan provinsi. Jika ada permasalahan terkait iuran wajib, jangan ragu untuk menyampaikannya. Sebab praktik ini sudah berlangsung lama dan bisa jadi terjadi di banyak sekolah,” ujar Deni, Rabu (27/8/2025).

Pendidikan Tidak Boleh Terbebani Pungutan

Menurut politisi muda PDI Perjuangan itu, program prioritas pemerintah provinsi Jawa Timur yang bersinergi dengan pemerintah pusat harus dijaga. Peningkatan mutu SDM dan kualitas pendidikan tidak boleh terganggu oleh pungutan yang justru memberatkan siswa maupun orang tua.

“Mari kita benahi bersama. Program pemerintah terkait peningkatan mutu pendidikan ini harus kita kawal agar tidak terbebani pungutan yang semestinya tidak ada,” tegasnya.

Komitmen DPRD Jatim Kawal Pendidikan

Deni memastikan DPRD Jatim berkomitmen menjaga agar dunia pendidikan berjalan dengan baik. Ia pun mengajak siswa dan wali murid agar tidak takut menyuarakan persoalan yang dihadapi.

“Kami ingin memastikan pendidikan di seluruh Jawa Timur bisa berjalan dengan baik. Jadi, bagi para siswa maupun wali murid yang mengalami masalah, ayo berani bersuara,” ujarnya.

Ajak Perjuangan Bersama

Lebih lanjut, Deni menambahkan bahwa keberanian siswa dan orang tua dalam menyampaikan keluhan akan membantu perbaikan tata kelola pendidikan di Jawa Timur. Perjuangan bersama diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan adil.

“Jangan takut, kita berjuang bersama demi kebaikan,” pungkas Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Jawa Timur tersebut. [@]