BPBD Mojokerto Alokasikan Rp135 Juta untuk Pasokan Air Bersih di Tiga Desa Kering
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto memberikan bantuan air bersih kepada tiga desa yang terkena dampak kekeringan. Pengiriman air dilakukan mulai tanggal 29 Juli hingga 1 September 2025 guna mencegah krisis air yang dirasakan oleh warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mojokerto, Abdul Khakim, mengatakan bahwa desa yang terkena dampak kekeringan berada di dua wilayah kecamatan.
Di Kecamatan Ngoro terdiri dari Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Manggung Gajah, sedangkan di Kecamatan Trawas terdapat Desa Duyung.
Di Kabupaten Mojokerto terdapat tiga daerah yang rentan kekeringan, yaitu Desa Kunjorowesi, Manduro di Kecamatan Ngoro, serta Desa Duyung di Kecamatan Trawas. Pengiriman air kami lakukan mulai tanggal 29 Juli hingga 1 September, sesuai dengan situasi di lapangan,” ujar Abdul Khakim, Rabu (20/8/2025).
Kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut mengakibatkan ribuan penduduk kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. BPBD mencatat peningkatan laporan krisis air sejak memasuki puncak musim kemarau tahun ini.
Untuk keperluan penyaluran air, BPBD Mojokerto menyediakan dana dari APBD 2025 sebesar Rp135 juta. Dana ini digunakan untuk mendistribusikan sekitar 300 tangki air, dengan biaya Rp150 ribu per tangki yang disediakan oleh PDAM setempat.
“Anggaran APBD tahun 2025 kami alokasikan sebesar Rp135 juta untuk keperluan pengiriman air, secara keseluruhan terdapat 300 tangki yang didistribusikan dengan harga per tangki Rp150 ribu dari PDAM,” ujar Khakim.
Selain itu, Khakim menambahkan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat guna memastikan penyaluran air berjalan dengan lancar. Titik-titik penyimpanan air juga disiapkan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan bantuan tersebut.
BPBD Mojokerto berharap bantuan tersebut mampu memenuhi kebutuhan air bersih penduduk hingga musim hujan tiba.
“Kami terus memantau situasi di lapangan, jika masih ada kebutuhan tambahan, tentu akan kami usahakan,” tutup Khakim. ***
Saat ini belum ada komentar