Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » HUKRIM » Sidang Lanjutan Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Dihadapkan dengan Delapan Saksi

Sidang Lanjutan Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Dihadapkan dengan Delapan Saksi

  • account_circle Adis
  • calendar_month Sel, 15 Okt 2024
  • comment 0 komentar

Diagramkota.com – Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya pada Senin (14/10/2024). Dalam persidangan ini, terdakwa mantan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang dikenal dengan Gus Muhdlor, dihadapkan dengan delapan saksi kunci yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

 

Para saksi yang hadir antara lain Akbar Prayoga dan Aswin Reza Sumantri, yang merupakan staf Prokopim Sidoarjo; ajudan Gus Muhdlor, Gelar Agung Baginda dan Perdigsa Cahya Binara; Agus Sugiarto, suami dari mantan Kasubag BPPD Sidoarjo Siska Wati, yang juga menjabat sebagai Kabag Pembangunan Setda Sidoarjo; serta staf BPPD Faridz Farah Zein Nurani, sopir pribadi Gus Muhdlor Achmad Masruri, dan Dosen UIN Malang, M Robith Fuadi.

 

Saksi Bantah Terima Dana Korupsi

Dalam pemeriksaan awal, empat saksi dimintai keterangan, yakni Akbar Prayoga, Aswin Reza, Gelar Agung, dan Perdigsa. Keempatnya secara tegas membantah tuduhan bahwa mereka menerima aliran dana tambahan dari Siska Wati, yang diduga diambil dari potongan insentif pajak pegawai BPPD. Mereka menyatakan bahwa seluruh pembayaran yang mereka terima hanya berasal dari gaji resmi yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sidoarjo.

 

“Apakah saudara pernah menerima honor tambahan dari Siska Wati atau dari Achmad Masruri?” tanya JPU Andre Lesmana. Setiap saksi, satu per satu, menjawab bahwa mereka tidak pernah menerima uang tambahan, termasuk Tunjangan Hari Raya (THR).

 

Kesaksian Bertolak Belakang dengan Pengakuan Siska Wati

Kesaksian para ajudan dan staf ini bertolak belakang dengan pengakuan sebelumnya dari Siska Wati. Dalam persidangan sebelumnya, Siska menyatakan bahwa ia telah menyerahkan Rp 50 juta kepada Achmad Masruri, sopir pribadi Gus Muhdlor. Uang tersebut diklaim diambil dari dana potongan insentif pajak pegawai BPPD dan dimaksudkan sebagai honor untuk 12 orang yang bekerja di pendopo Kabupaten Sidoarjo, yang menurut Masruri tidak digaji oleh Pemkab Sidoarjo.

 

Namun, keempat saksi tersebut bersikeras bahwa mereka tidak pernah menerima uang tersebut, baik langsung dari Siska maupun melalui Achmad Masruri.

 

Tidak Ada Pertemuan Langsung dengan Gus Muhdlor

Selain soal aliran dana, para saksi juga membantah pernah mempertemukan Siska Wati dengan Gus Muhdlor untuk menandatangani Surat Keputusan (SK) Bupati terkait besaran insentif pegawai BPPD. Gelar Agung menyebut bahwa proses penandatanganan dilakukan melalui perantara. “Saya meminta Ibu Siska untuk menyerahkan SK itu di pos Satpol PP atau Sekretariat. Tidak ada pertemuan langsung,” kata Gelar.

 

Sementara itu, Akbar Prayoga menambahkan bahwa ia hanya berkomunikasi dengan Siska Wati melalui WhatsApp. Pada hari yang dijadwalkan untuk pertemuan dengan Gus Muhdlor, ia kebetulan sedang libur kerja sesuai jadwal piket ajudan. “Saya mengikuti jadwal piket, dua hari kerja, dua hari standby, dan tiga hari di kantor,” jelasnya.

 

Kasus Berawal dari OTT KP

Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang digelar di kantor BPPD Sidoarjo pada 25 Januari 2024. Dalam OTT tersebut, 11 orang diamankan, termasuk mantan Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono dan Siska Wati. Keduanya telah divonis bersalah oleh majelis hakim, dengan hukuman 5 tahun penjara untuk Ari Suryono dan 4 tahun penjara untuk Siska Wati.

 

Mereka dinyatakan terbukti memotong insentif para pegawai BPPD Sidoarjo sebesar 10 hingga 30 persen, yang berlangsung dari triwulan keempat 2021 hingga triwulan keempat 2023. Total dana yang berhasil diselewengkan dalam kasus ini mencapai Rp 8,544 miliar.

 

Sidang lanjutan kasus ini akan terus berfokus pada peran Ahmad Muhdlor Ali, dengan KPK menyoroti dugaan keterlibatannya dalam proses pemotongan insentif tersebut.(Dk/di)

  • Penulis: Adis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polsek Krembung Wujudkan P2B Ketahanan Pangan di Desa Lemujut

    Polsek Krembung Wujudkan P2B Ketahanan Pangan di Desa Lemujut

    • calendar_month Sen, 9 Jun 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 97
    • 0Komentar

    DIAGARAMKOTA.COM – Untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian di sektor Swasembada Pangan dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kanit Binmas Polsek Krembung, Aiptu Adin, melakukan pengecekan dan pendampingan secara langsung terhadap lahan pekarangan di Desa Lemujut, Kecamatan Krembung, Senin (9/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian […]

  • 5 SMP Unggulan di Bogor: Mulai dari SMP IT Amalia hingga SMP Angkasa, Siap Cetak Generasi Emas

    5 SMP Unggulan di Bogor: Mulai dari SMP IT Amalia hingga SMP Angkasa, Siap Cetak Generasi Emas

    • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 34
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kabupaten Bogor terus menunjukkan perkembangan yang pesat di bidang pendidikan, khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Banyak lembaga pendidikan berdiri dengan ciri khas masing-masing, mulai dari sekolah yang berlandaskan Islam terpadu hingga sekolah umum yang dilengkapi fasilitas memadai. Tidak heran jika daerah Bogor menjadi salah satu pilihan utama bagi para orang tua yang […]

  • Polres Sumenep Gelar Semarak Mayday Fiesta 2025, Senam Bersama Satukan Buruh, Polisi, dan Pemangku Kepentingan

    Polres Sumenep Gelar Semarak Mayday Fiesta 2025, Senam Bersama Satukan Buruh, Polisi, dan Pemangku Kepentingan

    • calendar_month Jum, 2 Mei 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 98
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Mei, Polres Sumenep Polda Jatim menggelar kegiatan bertajuk Mayday Fiesta pada Kamis pagi, 1 Mei 2025 di Lapangan Apel Tribrata Polres Sumenep. Kegiatan ini diisi dengan senam bersama sebagai simbol kebersamaan dan sinergi antara buruh, aparat kepolisian, serta berbagai pemangku kepentingan di […]

  • THR ASN 2025

    Inilah Rincian Terbaru Pencairan THR ASN 2025: Berapa Besarannya?

    • calendar_month Jum, 7 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 114
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – THR ASN 2025. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang mempersiapkan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri. Rencananya, THR akan dicairkan tiga minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, yang jatuh pada pekan depan. Langkah ini diharapkan dapat membantu persiapan Lebaran, termasuk untuk kegiatan mudik, sehingga dapat direncanakan lebih […]

  • Dari Kepedulian Menjadi Kenyataan: Kapolres Sumenep Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Warga Kurang Mampu

    Dari Kepedulian Menjadi Kenyataan: Kapolres Sumenep Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Warga Kurang Mampu

    • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 71
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu kembali ditunjukkan oleh jajaran Polres Sumenep Polda Jatim. Kali ini, Kapolres Sumenep AKBP Rivanda, S.I.K., meresmikan Rumah Layak Huni milik Hosen, warga Dusun Cekkor, Desa Gunung kembar, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Rabu (29/10/2025). Program sosial tersebut merupakan bagian dari inisiatif Polres Sumenep Peduli, yang berfokus pada […]

  • Siapa Pemilik Jalan GWK? Ini Fakta Berdasar Surat Sekda Badung

    Siapa Pemilik Jalan GWK? Ini Fakta Berdasar Surat Sekda Badung

    • calendar_month Sab, 27 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 261
    • 0Komentar

    Perselisihan Akses Jalan di Kawasan GWK Kembali Memanas DIAGRAMKOTA.COM – Masalah akses jalan yang terkait dengan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park kembali menjadi sorotan setelah warga Desa Ungasan mengungkapkan kekecewaan mereka. Selama setahun terakhir, akses jalan tersebut ditutup dengan tembok pembatas, yang menyebabkan protes besar dari ratusan warga, terutama 600 jiwa dari Banjar Giri Dharma. […]

expand_less