Langkah Strategis Pemkab Mojokerto: Perkuat Kader Hadapi Stunting di Jabung

DAERAH932 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus memperkuat upaya untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya dengan mengoptimalkan peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) di eks wilayah Pembantu Bupati Jabung. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, memimpin langsung kegiatan pembinaan ini dalam sebuah acara yang digelar di Pendopo Kecamatan Pacet pada Selasa, 3 September 2024.

Pembinaan ini menyasar empat kecamatan, yaitu Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo. Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan KPM dalam melaksanakan aksi konvergensi pencegahan stunting.

Aksi konvergensi merupakan pendekatan intervensi terpadu yang dilakukan secara koordinatif dan menyeluruh, dengan tujuan utama untuk mencegah stunting di desa-desa yang menjadi prioritas.

Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menekankan pentingnya pendekatan lintas sektoral dalam upaya mengatasi stunting. “Penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan dengan memberikan makanan atau nutrisi. Diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur,” ujar Bupati yang memiliki latar belakang sebagai dokter.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Lebih lanjut, Bupati Ikfina menjelaskan bahwa aksi konvergensi ini melibatkan kerjasama antara pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten, serta kolaborasi dengan berbagai instansi terkait. Ia juga mengingatkan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sedini mungkin, khususnya dengan memperhatikan kesehatan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) atau memiliki risiko tinggi selama kehamilan.

“Setiap pihak harus fokus dan bertanggung jawab dalam upaya pencegahan stunting. Ini adalah tantangan bersama yang harus kita hadapi dengan kerja sama yang solid,” tegasnya.

Bupati juga mengungkapkan bahwa stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor kompleks, termasuk kelahiran prematur dan kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, Pemkab Mojokerto berkomitmen untuk terus memperkuat peran KPM di lapangan, dengan memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mendidik masyarakat dan menjalankan program-program pencegahan stunting dengan efektif.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Dengan langkah ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap dapat mencapai target penurunan angka stunting secara signifikan serta meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang di Bumi Majapahit. (dk/Yud)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *