DIAGRAMKOTA.COM – Beberapa waktu ini, sejumlah elemen masyarakat Surabaya menyatakan dukungannya untuk AH Thony, Wakil Ketua DPRD Surabaya dari Partai Gerindra, untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Dukungan ini terlihat melalui puluhan baliho di sudut-sudut kota Surabaya, lobi-lobi, serta media sosial yang mulai mendapat simpati masyarakat.
Menanggapi hal ini, AH Thony menyampaikan rasa terima kasihnya. “Saya ucapkan terima kasih,” ucapnya saat ditemui awak media, Senin (1/7/2024)
“Kalau itu muncul dari masyarakat, itu artinya sebuah kepercayaan. Kita tanggapi dengan baik niat yang baik ini, tapi sebagai politisi, saya juga harus berpikir secara politis apakah di balik ini ada muatan kepentingan tertentu,” ujar Thony, lulusan Cumlaude Fisip UGM’94 ini.
Thony juga menyebutkan bahwa dukungan ini bisa jadi merupakan upaya untuk mendorong munculnya calon-calon alternatif dalam Pilwali Surabaya 2024. “Ada energi dari masyarakat yang menghendaki demokrasi berjalan dengan baik, sehingga tidak terjadi bumbung kosong. Pikiran positif dari masyarakat bisa jadi ini sebagai upaya untuk penyempurnaan demokrasi di Surabaya,” jelas pencetus beberapa program untuk kota Surabaya ini.
Kekhawatiran terhadap Bumbung Kosong
Thony juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kemungkinan bumbung kosong dalam Pilwali nanti.
“Kalau sampai bumbung kosong dan menang, pilihan kepala daerah itu sangat tidak legitimit. Pemerintahan mesti dipimpin oleh pemimpin yang bisa berbuat sesuatu, orang yang hidup. Bumbung kosong jelas tidak hidup atau bukan manusia,” tegas Politisi sekaligus Budayawan gaek tersebut.
“Jika calon kepala daerah kalah melawan bumbung kosong, ini adalah bentuk perlakuan yang sebetulnya mempermalukan calon tersebut. Mungkin orientasinya adalah untuk memastikan Pilwali di Surabaya berjalan dengan baik,” tambah Thony.
Dinamika di Internal Gerindra
Terkait rekomendasi partai Gerindra yang beberapa waktu lalu dari DPP menghendaki Ahmad Dhani untuk maju, AH Thony mengaku dirinya hanya prajurit yang taat kepada perintah Dewan Pimpinan Pusat.
“Sejauh ini kita masih melihat Mas Dhani sebagai figur yang dimunculkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Di internal Gerindra masih dinamis, menghendaki kemunculan kader-kader internal,” ungkap anggota DPRD serba bisa ini.
Thony juga menyebut nama Hadi Dediansyah sebagai potensi partai yang muncul. “Kita wajib menghargai keinginan beliau untuk maju. Terhadap siapapun yang maju, Gerindra akan berhitung dan melakukan pertimbangan-pertimbangan politis,” jelasnya.
Kesiapan AH Thony jika Diminta Partai
Terkait dukungan masyarakat, Thony mengaku tidak pernah menyampaikan niatnya untuk maju kepada DPD, DPC, maupun PAC.
“Saya tahu diri bahwa untuk maju sebagai kepala daerah itu bukan persoalan gampang dan memiliki banyak konsekuensi. Tidak cukup hanya berbekal pengalaman, tetapi harus didukung oleh finansial atau cost politic yang besar,” katanya.
Namun, jika Partai Gerindra khususnya Ketua Umum Prabowo Subianto memerintahkan dirinya untuk maju, AH Thony menyatakan kesiapan.
“Kalau sebagai kader kemudian ada instruksi dari partai, saya tidak bisa menolak. Kalau itu adalah perintah Dewan Pimpinan Pusat, apalagi dari Pak Prabowo, maka siapapun itu wajib berangkat,” tutup Thony. (dk/nw)