Schjelderup Dihukum Penjara Percobaan Setelah Sebar Video Asusila Anak Di Bawah Umur
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 20 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Atlet sepak bola Norwegia Andreas Schjelderup menghadapi tekanan terbesar dalam kariernya setelah dihukum oleh pengadilan Denmark atas tindakan menyebarkan materi seksual yang melibatkan dua anak laki-laki di bawah umur 18 tahun. Putusan tersebut dijatuhkan di Pengadilan Copenhagen pada Rabu (19/11), tempat ia menjalani persidangan karena perbuatannya dilakukan saat masih bermain untuk klub Denmark, FC Nordsjaelland.
Perkara yang melibatkan pemain berusia 21 tahun dimulai dari sebuah video berdurasi 27 detik yang ia terima melalui aplikasi Snapchat. Tanpa memikirkan panjang, Schjelderup mengirimkan video tersebut ke grup obrolan yang terdiri dari empat temannya. Tindakan sederhana yang menurutnya “hanya meneruskan” itu berubah menjadi masalah hukum karena video tersebut menampilkan dua remaja di bawah umur dalam situasi seksual.
Di hadapan sidang pengadilan, Schjelderup mengakui kesalahannya dan tidak membantah bahwa ia mengetahui usia para remaja dalam rekaman tersebut sejak beberapa detik awal. Ia juga menyampaikan bahwa ia segera menghapus video tersebut setelah mengirimkannya, setelah menyadari tindakannya melanggar hukum.
“Saat saya menyerahkannya kepada teman-teman, saya segera menyadari bahwa hal itu melanggar hukum dan langsung menghapus video tersebut,” ujar Schjelderup dalam kesaksianya di ruang pengadilan.
Hakim Mathias Eike akhirnya memberikan hukuman penjara bersyarat selama dua minggu, dengan syarat Schjelderup tetap tidak dijebloskan ke penjara selama tidak melakukan tindakan kriminal lain dalam jangka 12 bulan berikutnya. Hukuman ini lebih ringan dibanding permintaan jaksa yang menuntut hukuman minimal 20 hari tanpa pengampunan.
Namun, kasus ini tetap merusak reputasi pemain tersebut yang kini bermain di Benfica, Portugal. Terlebih lagi, Timnas Norwegia baru saja memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 setelah menang 4-1 atas Italia di Milan pada Minggu (16/11). Schjelderup tercantum dalam daftar pemain, tetapi tidak turun dalam pertandingan itu.
Setelah putusan diumumkan, pemain muda tersebut memposting pernyataan permintaan maaf melalui akun Instagramnya. Ia menggambarkan kejadian ini sebagai “kesalahan bodoh” dan menegaskan keinginannya untuk transparan kepada publik.
Dalam pernyataannya, Schjelderup menyampaikan rasa menyesal yang mendalam terhadap tindakannya dan memohon maaf kepada semua pihak yang terkena dampaknya. “Saya ingin jujur kepada kalian semua mengenai kesalahan bodoh yang saya lakukan,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Meskipun telah menerima putusan, proses hukum masih menyisakan kemungkinan tindak lanjut. Pengacara Schjelderup, Anders Nemeth, menyampaikan kepada pengadilan bahwa pihak pembela akan meninjau langkah berikutnya sebelum menentukan apakah akan mengajukan banding terhadap hukuman tersebut.
Sementara itu, asosiasi sepak bola Norwegia belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai masa depan Schjelderup di tim nasional. Dalam dunia sepak bola, kasus ini menarik perhatian karena melibatkan seorang pemain yang sedang dalam tahap krusial perkembangan karier dan berpotensi memperkuat Norwegia dalam turnamen besar berikutnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tindakan digital yang kecil pun bisa berdampak hukum yang serius, terutama jika melibatkan materi sensitif dan eksploitasi anak-anak. Bagi Schjelderup, kejadian ini bukan hanya tentang hukuman penjara dua minggu bersyarat, tetapi juga ujian besar bagi reputasinya, kepercayaan masyarakat, serta langkah karier di masa depan. ***





Saat ini belum ada komentar