Sobat Ambyar Rayakan Pop Jawa di Berbagai Kota, Lindungi Ekosistem dan Tenangkan Hati yang Sedih
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Hajatan Sobat Ambyar: Pesta Rakyat yang Merayakan Budaya Jawa dan Musik Pop
DIAGRAMKOTA.COM – Sobat Ambyar kembali menghadirkan inisiatif besar dengan menggelar tur lintas kota yang akan berlangsung di beberapa kota besar di Indonesia. Acara ini diberi nama “Hajatan Sobat Ambyar”, yang tidak hanya sekadar konser, tetapi lebih dari itu—sebuah pesta rakyat yang bernuansa budaya Jawa. Tur ini akan dimulai dari Surabaya, Jawa Timur, pada Desember 2025, dan akan melibatkan lima kota utama, yaitu Jember, Kediri, Jawa Tengah, hingga Jabodetabek.
Sobat Ambyar adalah komunitas pecinta musik pop Jawa yang terutama menggemari lagu-lagu Didi Kempot, seorang maestro campursari yang telah menjadi ikon dalam dunia musik Indonesia. Meski Didi Kempot telah pergi pada tahun 2020 lalu, semangatnya masih hidup dalam hati para penggemarnya. Bahkan, keberadaan Sobat Ambyar membuktikan bahwa warisan musik dan nilai-nilai yang dibawanya masih relevan hingga saat ini.
Konsep Pesta Rakyat yang Menggabungkan Budaya dan Musik
Hajatan Sobat Ambyar bukan sekadar acara musik biasa. Acara ini dirancang sebagai pesta rakyat yang menggabungkan unsur budaya Jawa, musik, solidaritas, dan kebersamaan. Konsepnya mencakup panggung musik, bazar UMKM lokal, serta ruang untuk berkumpul dan berbagi cerita. Acara ini juga menjadi wadah bagi para anggota untuk saling mendukung dan menjaga ekosistem musik pop Jawa.
“Kami akan memulai tur hajatan pada Desember nanti. Karena Sobat Ambyar ini dari rakyat, untuk rakyat. Hajatan itu khas budaya kita,” ujar Fajar Romadona alias Jarkiyo, Presiden Sobat Ambyar, saat menghadiri acara Bajak Cafe di Tomoro Coffee, Surabaya, pada minggu lalu.
Komunitas yang Berlandaskan Emosi dan Solidaritas
Sejak terbentuk pada tahun 2019, Sobat Ambyar bukan hanya sekadar komunitas musik. Mereka juga menjadi ruang empati dan solidaritas antar sesama. Anggota komunitas ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu “Sad Bois” dan “Sad Gerls”, yang rutin berkumpul untuk berbagi cerita dan saling menyemangati.
Tujuan utama Sobat Ambyar adalah menjaga ekosistem pop Jawa serta memberikan dukungan kepada orang-orang yang sedang mengalami kesedihan atau patah hati. “Wong loro ati kudu dikancani” (orang sakit hati harus ditemani), demikian ungkapan yang sering disampaikan oleh para anggota komunitas ini. Mereka percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka dan menghubungkan manusia satu sama lain.
Setiap tahun, mereka juga menggelar “Munas Loro Ati”, sebuah forum internal yang membahas isu sosial hingga curhatan patah hati. Acara ini menjadi wadah bagi anggota untuk berdiskusi dan saling mendukung secara emosional.
Aksi Sosial dan Kemanusiaan
Selain beraktivitas di dunia musik, Sobat Ambyar juga aktif dalam aksi kemanusiaan. Selama masa pandemi Covid-19, komunitas ini berhasil menggalang dana hingga Rp 7,6 miliar, yang kemudian digunakan untuk memberikan bantuan berupa 15 ribu paket bantuan bagi anggota dan masyarakat luas.
Kini, dengan 82 ribu pengikut di media sosial dan 30 chapter komunitas di seluruh Indonesia, Sobat Ambyar terus menjaga eksistensi musik pop Jawa. “Yang penting rukun, dan kita tidak bisa memastikan jumlah anggota karena sangat organik dan karena kedekatan dengan musik pop Jawa,” ujar Jarkiyo.
Fenomena Musik Pop Jawa yang Kembali Melejit
Fenomena musik pop Jawa kembali menggeliat sejak beberapa tahun silam, ketika lagu-lagu Didi Kempot mulai viral di media sosial. Menurut Indra Mahadi, music director sekaligus pengamat musik pop Jawa, lagu-lagu tersebut kini sudah menjadi kebanggaan nasional.
Hajatan Sobat Ambyar menjadi contoh bagaimana warisan budaya dapat dirayakan dengan cara yang modern, inklusif, dan menyentuh hati banyak orang. Musik pop Jawa memiliki kekuatan budaya dan emosional yang luar biasa, dan lagu-lagu seperti karya Didi Kempot kini telah menyebar ke seluruh dunia.
Saat ini belum ada komentar