Perang Ukraina dan Pengujian Rudal Nuklir Rusia: Kritik dari Trump
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 15 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pengujian rudal nuklir oleh Rusia memicu reaksi keras dari pihak Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengecam tindakan tersebut, menilai bahwa pengujian senjata di tengah konflik di Ukraina tidak sejalan dengan upaya perdamaian.
Rudal Burevestnik: Teknologi yang Mengubah Dinamika Militer
Rudal Burevestnik, juga dikenal sebagai 9M730, diklaim memiliki jangkauan hingga 14.000 kilometer. Ditenagai oleh bahan bakar nuklir, rudal ini mampu terbang selama lebih dari 15 jam dalam uji coba terbaru. Menurut pernyataan militer Rusia, teknologi ini sulit ditangkal oleh sistem pertahanan saat ini.
Rudal ini dirancang untuk dapat menghindari deteksi dan bermanuver dalam waktu lama, sehingga meningkatkan kemungkinan serangan yang efektif. Namun, risiko radiasi radioaktif menjadi tantangan utama dalam pengujian.
Komentar Trump: Membantah Kebutuhan Jarak Jauh
Trump menyatakan bahwa AS juga melakukan pengujian rudal secara rutin. Namun, ia menilai bahwa rudal AS tidak perlu mencapai jarak sejauh 14.000 kilometer. Menurutnya, kapal selam modern AS bisa beroperasi dekat pesisir Rusia, memberikan keuntungan strategis tanpa harus meluncurkan rudal dari jarak jauh.
Ia menekankan bahwa pengujian senjata tidak seharusnya dilakukan sementara konflik masih berlangsung. Trump menilai bahwa Putin seharusnya fokus pada penyelesaian perang di Ukraina, bukan pada pengembangan senjata.
Tantangan Diplomasi dan Sanksi Ekonomi
Trump telah mengumumkan rencana sanksi tambahan terhadap sektor ekonomi strategis Rusia. Beberapa perusahaan migas besar seperti Lukoil dan Rosneft sudah dijatuhi sanksi sebelumnya.
Di sisi lain, India—sebagai pembeli minyak terbesar dari Rusia—mulai mengurangi pembelian akibat ancaman tarif dari AS. Trump juga membatalkan rencana pertemuan dengan Putin di Budapest, Hongaria, karena dianggap tidak efektif.
Perspektif Global tentang Rudal Burevestnik
Rudal Burevestnik diberi nama kode NATO SSC-X-9 dan disebut sebagai “Langit Runtuh”. Dikembangkan di Yekaterinburg, rudal ini direncanakan akan digunakan oleh militer Rusia pada 2027.
Sejak diumumkan pada 2018, Putin terus mempersiapkan senjata ini sebagai respons terhadap perluasan NATO dan mundurnya AS dari perjanjian pembatasan rudal balistik tahun 1972.
Perang Ukraina: Konflik Terburuk di Eropa
Trump menilai bahwa mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina lebih sulit dibandingkan upaya perdamaian di wilayah lain. Ia menginginkan solusi cepat, meski mengakui kompleksitas situasi.
Perang ini menjadi salah satu konflik terberat di Eropa sejak Perang Dunia II. Pihak internasional terus mencari jalan menuju perdamaian, sementara negara-negara besar terus bersiap menghadapi ancaman militer. ***

Saat ini belum ada komentar