Luhut: China Ingin Lanjutkan Kereta Cepat ke Surabaya, Tapi…
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dapat Lampu Hijau dari China
DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pihak Tiongkok telah memberikan persetujuan untuk melanjutkan proyek kereta cepat yang akan menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Namun, keputusan tersebut bergantung pada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan masalah restrukturisasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Perusahaan ini saat ini mengelola operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Luhut menyampaikan hal ini dalam acara “1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran” pada Kamis (16/10/2025). Ia menjelaskan bahwa Tiongkok bersedia melanjutkan proyek tersebut jika masalah restrukturisasi utang segera diselesaikan.
“China hanya bilang, kita akan mau terus sampai ke Surabaya kalau kalian (Indonesia) menyelesaikan masalah restructuring ini segera,” ujar Luhut. Ia juga menyebut bahwa ia sudah berbicara dengan CEO Danantara Rosan P Roeslani mengenai pembentukan tim restrukturisasi. Luhut meminta Rosan agar segera membentuk tim tersebut dan menyiapkan Keppres sebagai dasar pelaksanaannya.
Keppres Sebagai Langkah Awal Penyelesaian Utang
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera menerbitkan Keppres untuk menyelesaikan masalah utang KCIC kepada Tiongkok. Penerbitan Keppres ini berkaitan langsung dengan proses restrukturisasi utang yang sedang dikerjakan.
“Sekarang sedang dikerjakan, dari kantor saya Seto yang paham betul mengenai itu. Dan tadi pagi saya tanya, kita tinggal tunggu Keppres saja,” jelas Luhut. Menurutnya, proses ini sudah di koordinasikan dengan Rosan karena ia pernah menjadi pengawas dalam proyek tersebut.
Luhut juga menyatakan bahwa Rosan Roeslani selaku CEO Danantara sudah sepakat untuk menangani utang KCIC secara bersama. Meski begitu, ia belum bisa memastikan apakah pembayaran utang tersebut akan diambil dari dividen Danantara.
Skema Pembayaran Utang Diperkirakan Mirip dengan Proyek LRT
Luhut memberikan perkiraan mengenai skema pembayaran utang KCIC, yang kemungkinan mirip dengan cara penyelesaian utang proyek light rail transit (LRT). Ia menyebut bahwa proyek LRT pernah mengalami masalah keuangan dan akhirnya diselesaikan melalui restrukturisasi.
“Nanti kita lihat-lah. Sama dengan LRT mungkin ada gap-nya itu berapa triliun nanti dari situ kita cicil sehingga dengan itu nanti bisa jalan,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa proses restrukturisasi akan membantu proyek kereta cepat berjalan lancar seperti yang terjadi pada proyek LRT.
Kesiapan Tim Restrukturisasi dan Komitmen Pemerintah
Luhut menekankan bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, asalkan semua pihak bekerja sama. Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewenangan yang cukup besar, terutama di tangan Presiden, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
“Jadi teman-teman sekalian, enggak ada yang enggak bisa diselesaikan. Wong negara sebesar ini, kewenangan di Presiden, sepanjang kita kompak, apa sih? Itu bisa diselesaikan,” tegasnya.
Dengan adanya Keppres yang segera diterbitkan, proses restrukturisasi utang KCIC akan lebih mudah diproses. Hal ini juga akan mempercepat langkah-langkah lanjutan dalam pengembangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Saat ini belum ada komentar