Membangun Bisnis Interior Kelas Dunia dari Solo

DIAGRAMKOTA.COM – Desainer interior internasional asal Kota Solo, Lorca Langit Biru, memukau audiens saat membagikan kisah inspiratifnya dalam membangun bisnis interior lintas negara, dari Australia hingga kembali ke Indonesia.

Dalam sesi talkshow UMKM Festival Roemah Tiga 2025 di Balaikota Surakarta, Sabtu (26/7/2025), Lorca mengajak para pelaku UMKM dan generasi muda untuk berani mendobrak batasan dan berpikir global.

Acara yang bertajuk “Urgensi Pendampingan Legalitas & Perizinan Pengelolaan UMKM Berdaya Saing dalam Menghadapi Peluang serta Tantangan Global Artificial Intelligence” ini menjadi wadah penuh inspirasi bagi pelaku usaha lokal.

Selain talkshow, festival yang digelar dua hari  Sabtu dan Minggu (26–27 Juli) turut diramaikan dengan UMKM expo, sesi konsultasi bisnis, digitalisasi UMKM, kuis interaktif, doorprize eksklusif dari Roemahtiga, hingga pertunjukan Threeller Dance oleh pelajar SMAN 3 Surakarta.

Dalam sesi inspiratifnya, Lorca menceritakan perjalanannya membangun karier selama belasan tahun di Australia, sebelum akhirnya memutuskan “pulang kampung” pada 2020. Tapi kepulangan itu, katanya, bukan sekadar kembali ke tanah air, melainkan bentuk kontribusi bagi negeri.

“Pulang bagi saya bukan hanya soal rumah. Ini tentang berbagi kembali pada masyarakat. Saya membawa pulang ilmu dan standar kerja global untuk membangun dari akar budaya saya sendiri,” ujar Lorca.

Kini, bisnis desain interior Lorca berjalan aktif di dua negara. Di Indonesia, ia menerapkan standar internasional dalam proses kreatif dan produksinya mulai dari pemilihan material, penggunaan mesin berstandar Australia, hingga manajemen proyek yang efisien.

Semua itu dilakukan demi satu misi mengangkat kualitas industri interior Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.

“Indonesia punya potensi luar biasa di sektor kreatif. Tapi tanpa sistem kerja yang profesional dan berstandar global, kita akan sulit menembus pasar internasional,” jelasnya.

Ia pun menekankan pentingnya membentuk budaya kerja hybrid disiplin profesional khas Australia berpadu dengan nilai-nilai lokal yang kaya kearifan.

Tantangan lintas zona waktu, komunikasi tim antarnegara, hingga penyederhanaan bahasa teknis menjadi hal yang harus dikelola dengan cermat. Di akhir sesi, Lorca memberi pesan mendalam bagi generasi muda kreatif, khususnya dari Solo.

“Jarak bukan alasan. Dengan keberanian bermimpi besar dan semangat belajar, karya anak bangsa bisa bersinar di panggung dunia. Mulailah dari tanah sendiri karena budaya lokal adalah kekuatan global yang tak tergantikan,” pungkasnya. (dk/chan)