Diduga Oknum BPKP Arogan Usir PKL yang Jualan di Fasum, Pasang Betonan Sumur di Trotoar

DIAGRAMKOTA.COM – Seorang pedagang kaki lima (PKL) yang mengais rezeki untuk keluarganya mengaku diusir oleh diduga oknum Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) saat berjualan di fasilitas umum (fasum) berupa trotoar depan pagar rumah kosong yang merupakan aset BPKP.

Kejadian ini terjadi baru-baru ini di depan pagar rumah kosong aset BPKP di Ketintang Surabaya, tepatnya di area trotoar fasum yang biasa dilalui pejalan kaki.

PKL korban pengusiran, warga sekitar, dan oknum BPKP yang diduga bertindak arogan.
PKL tersebut berjualan di trotoar depan pagar rumah kosong untuk menghidupi keluarganya. Namun, diduga oknum BPKP meminta PKL tersebut pergi dan sikap arogan, padahal PKL hanya berjualan di area fasum yang bukan jalur kendaraan. Selain itu, di area fasum tersebut terlihat adanya pemasangan betonan sumur yang memakan ruang trotoar.

Oknum BPKP diduga menganggap area depan pagar rumah kosong tersebut sebagai bagian dari aset BPKP meskipun terletak di trotoar fasum.
Pantauan di lokasi, trotoar untuk pejalan kaki kini terhalang dengan adanya betonan sumur di atas fasum. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah pemasangan betonan sumur di fasum yang diperuntukkan untuk pejalan kaki tersebut diperbolehkan secara aturan?

Konfirmasi dan Tanggapan
Hingga berita ini ditulis, pihak BPKP belum memberikan penjelasan terkait dugaan pengusiran PKL dan pemasangan betonan sumur di trotoar tersebut. Warga berharap Pimpinan BPKP dapat memberikan klarifikasi dan kebijakan bijak agar masyarakat kecil yang berjualan untuk mencari nafkah tetap dapat mencari rezeki tanpa ketakutan.(dk/tgh)