Hari Kebangkitan Nasional 2025, Azhar Kahfi: Momentum Perubahan Anak Muda di Era Digital

LEGISLATIF471 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), mengingatkan kita akan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 1908.

Momen ini menjadi simbol kesadaran kolektif bangsa Indonesia untuk bangkit dan memperjuangkan kemerdekaan secara terorganisir.
Semangat Harkitnas bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi panggilan bagi anak muda untuk berkontribusi nyata di era digital.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, mengungkapkan, namun di tahun 2025 ini, kebangkitan nasional tak lagi hanya soal melawan penjajahan fisik. Tantangan baru kini datang dalam bentuk yang berbeda: disrupsi teknologi, ketimpangan digital, krisis identitas, hingga apatisme politik di kalangan generasi muda.
“Semangat Kebangkitan Nasional hari ini adalah bagaimana kita menghidupkan kembali rasa percaya diri sebagai bangsa besar,” ujar Kahfi.

Bonus Demografi, Peluang Sekaligus Tantangan

Indonesia, lanjut Kahfi, sedang menghadapi bonus demografi, di mana anak muda menjadi mayoritas. Tapi jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa jadi bencana.
“Anak muda Surabaya harus berani mengambil peran, tak hanya sebagai penonton perubahan, tetapi jadi pelaku utamanya,” tegas politisi Partai Gerindra ini.

Bangkit di Era Digital

Kebangkitan zaman sekarang bisa diwujudkan melalui inovasi teknologi, partisipasi politik, penguatan komunitas lokal, hingga menciptakan ekosistem digital yang sehat. “Mengisi kemerdekaan artinya aktif dalam pembangunan, baik secara sosial maupun ekonomi,” imbuhnya.

Azhar Kahfi: Ayo Bangkit, Bersama!

Selain itu, Momentum Harkitnas 2025 adalah panggilan untuk bersatu, bergotong royong, dan menjaga keberagaman dalam harmoni. Sebab seperti filosofi Rujak Uleg khas Surabaya, berbagai macam unsur bisa berpadu menciptakan rasa yang luar biasa — begitu pula dengan masyarakat Indonesia.
“Bangkit itu bukan sekadar berdiri, tapi bergerak bersama,” tutup Kahfi. (@)