Achmad Nurdjayanto : Normalisasi Sungai dan Evaluasi Pembangunan,Kunci Atasi Banjir di Surabaya

LEGISLATIF605 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Hujan deras yang mengguyur Surabaya dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai dan saluran air meluap, termasuk di kawasan Danau Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banjir di kawasan tersebut adalah penyempitan saluran air.

“Berdasarkan laporan warga di LakarSantri, aliran air di Danau UNESA semakin menyempit akibat pembangunan di sekitar area tersebut. Konon, lebarnya kini hanya tersisa sekitar satu meter. Hal ini tentu membuat aliran air tersendat saat hujan deras,” kata Achmad, Senin (17/3/2025).

Selain penyempitan saluran, ia juga menilai bahwa tingginya curah hujan yang merata di berbagai daerah turut berkontribusi terhadap meluapnya air di beberapa titik di Surabaya.

“Banjir kali ini tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga di banyak wilayah lain, termasuk Jawa Tengah. Debit air yang besar membuat tampungan air di Surabaya yang merupakan daerah hilir menjadi penuh,” jelasnya.

Meski terjadi luapan, politikus Golkar ini menilai bahwa banjir di Surabaya saat ini lebih cepat surut dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Dulu, banjir bisa bertahan hingga berhari-hari, bahkan seminggu. Tapi sekarang, dalam waktu kurang dari enam jam, air sudah berangsur surut. Ini menunjukkan bahwa program pengelolaan air oleh Pemkot Surabaya sudah lebih baik,” katanya.

Namun, ia mengakui bahwa masih ada proyek drainase yang belum tersambung dengan sempurna, terutama di Surabaya Barat.

“Beberapa proyek masih dalam proses dan belum terkoneksi sepenuhnya. Saat rapat Pansus Banjir, kami sudah membahas ini dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) serta camat setempat. Walaupun belum 100 persen tersambung, kondisi banjir sudah mulai terurai. Targetnya, proyek ini bisa selesai pada 2025,” jelasnya.

Selain perbaikan drainase, Achmad juga menekankan pentingnya normalisasi sungai dan evaluasi terhadap pembangunan yang berpotensi menghambat aliran air.

“Kita perlu rutin membersihkan sedimentasi di sungai agar kapasitas tampungnya tidak semakin berkurang. Selain itu, pembangunan di sekitar aliran air harus dikaji ulang, termasuk di Danau UNESA, agar tidak memperparah risiko banjir,” pungkasnya.

Share and Enjoy !