Kasus TBC Meningkat, Ajeng Wira Wati Minta Pemkot Bangun Rumah Isolasi

LEGISLATIF775 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMKasus Tuberculosis (TBC) di Kota Surabaya mengalami mengalami peningkatan sebanyak lima persen pada tahun 2024, bila dibanding dengan tahun 2023 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, temuan kasus TBC yang meningkat sebanyak lima persen tersebut terhitung sejak bulan Januari hingga November 2024. Dinkes menemukan 10.741 kasus TBC pada periode ini.

“Jika dibandingkan dengan capaian kasus TBC di periode yang sama, pada tahun 2023. Ini menunjukkan peningkatan sebesar lima persen,” katanya, Jumat 13 Desember 2024.

Sementara itu, untuk kasus TBC pada anak, Nanik menjelaskan, terdapat 1.327 kasus atau 42,6 persen. Data tersebut terhitung sejak tanggal 31 November 2024.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mengungkapkan perlu adanya penanganan khusus pada perkembangan kasus Penyakit TBC di Kota Surabaya.

“Minta dibuatkan rumah isolasi TBC agar mempercepat penyembuhan dan mengurangi penularan ke anggota keluarga,” terang Ajeng pada Jumat 13 Desember 2024.

Rumah TBC tersebut diharapkan akan menjadi tempat untuk penyembuhan untuk masyarakat Surabaya khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

“Bisa semuanya, kan kasian jika orang tidak mampu hanya punya 1 rumah, tetapi pada masa penyembuhan, ternyata masih punya anak/cucu yang bayi kwatir lebih cepat tertular. Isolasi hanya di RS dan terbatas, harapnya ada rumah khusus,” ucapnya.

Ajeng juga mengingatkan bahwa pentingnya Pemkot Surabaya meningkatkan skrining yang masif sehingga banyak kasus TBC ditemuka di Kota Pahlawan.

“Surabaya padat penduduk, pusat urbanisasi dan kota industri, sehingga dikwatirkan menjadi kasus tersembunyi bila tidak mencapai target kasus,” terang Politisi Gerindra ini.

Dengan skrining yang masif, dan semakin banyak kasus terduga ditemukan, maka akan segera ada solusi pengobatan dan penyembuhannya,” imbuhnya.

Pentingnya sosialisasi kepada masyarakat khususnya untuk TBC yang menyerang anak. Dirinya juga mengkawatirkan beberapa pekerja yang melibatkan banyak orang sehingga penularan lebih mudah.

“Meminta Pemkot aktif sosialisasi pentingnya imunisasi dini BCG saat bayi, dan ruang kerja dipantau jika ada pekerja terus menerus batuk. Saya kwatir jika ada pekerja yang berhubungan dengan orang banyak. Guru ataupun jasa lainnya,” jelas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya ini.