Kapolda Jatim Ungkap Penyebab Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 47 menit yang lalu
- comment 0 komentar
Penyebab Runtuhnya Mushala Ponpes Al Khoziny Masih Dalam Pemeriksaan
DIAGRAMKOTA.COM – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto, memberikan pernyataan terkait penyebab runtuhnya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin, 29 September 2025. Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tersebut.
Menurut Kapolda, proses penyelidikan membutuhkan pendekatan yang mendalam dan harus didukung oleh tim ahli konstruksi. “Ini kan harus dilihat dari awal semuanya. Dari proses saat runtuhnya ini sudah kita dokumenkan, kita ambil dokumentasinya. Dan ini harus sampai menyeluruh penyelidikannya dan kita juga harus ada panduan dari tim ahli konstruksi,” ujarnya saat meninjau lokasi bangunan runtuh di Ponpes Al Khoziny, Jumat, 3 Oktober 2025.
Peran Ahli Konstruksi dalam Penyelidikan
Nanang menjelaskan bahwa hasil penyelidikan tidak akan maksimal jika hanya melihat proses pembangunan tanpa melibatkan para ahli. “Nah inilah yang harus kami lihat nanti, tapi yang jelas utamanya saat ini adalah masalah kemanusiaan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa tim kepolisian tidak dapat bekerja sendirian. Oleh karena itu, pihaknya melibatkan pihak-pihak yang memahami konstruksi bangunan. Penyidikan harus melihat mulai dari pondasi hingga struktur atas bangunan. Fokus utama saat ini adalah pendataan korban.
Korban dan Proses Evakuasi
Kapolda menyampaikan bahwa pihaknya membagi pendataan korban ke dalam tiga klaster, yaitu santri, pengurus pesantren, dan pekerja pembangunan. Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, tercatat 53 orang korban masih belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan dengan mengedepankan kehati-hatian.
“Tentunya tidak sembarangan (dalam mencari) sehingga kami libatkan tenaga ahli mengenai konstruksi dan bangunan, dari ITS, PUPR, sehingga pada saat melakukan pemindahan ini, kami harus hati-hati juga karena di situ masih ada beberapa jenazah,” ujar Kapolda.
Harapan Keluarga Korban
Di sisi lain, sejumlah keluarga korban masih menunggu hasil pencarian. Salah satunya adalah Saidi, warga Sukodono, Sidoarjo, yang kehilangan cucunya bernama Muhammad Adam Virdiansyah, berusia 13 tahun. “Saya tidak minta apa-apa, hanya ingin bisa bertemu cucu saya, apapun kondisinya,” kata Saidi di Posko SAR gabungan, Jumat, 3 Oktober 2025.
Saidi menuturkan cucunya dikenal sebagai anak pendiam yang sejak kecil sudah ingin mondok di pesantren. “Dia sendiri yang minta mondok, sejak lulus SD sudah bilang ingin masuk pesantren,” ucapnya. Ia pun berharap proses evakuasi bisa segera menemukan cucunya. “Setiap hari saya hanya berdoa agar cepat ketemu,” katanya.
Data Evakuasi dari Basarnas
Berdasarkan data dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), hingga Jumat petang 3 Oktober 2025, sebanyak 116 orang berhasil dievakuasi dari reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny. Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan pendekatan yang sangat hati-hati, mengingat adanya potensi risiko di area yang masih dalam kondisi tidak stabil.
Dengan pendekatan yang cermat dan kolaborasi lintas instansi, pihak berwenang berupaya maksimal untuk menemukan semua korban dan memberikan kepastian bagi keluarga. Meskipun proses penyelidikan masih berlangsung, fokus utama tetap pada kemanusiaan dan keselamatan jiwa. ***
Saat ini belum ada komentar