Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » PERISTIWA » DAERAH » Profil Yai Mim, Mantan Dosen UIN Malang yang Viral dalam Sengketa Jalan

Profil Yai Mim, Mantan Dosen UIN Malang yang Viral dalam Sengketa Jalan

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Kam, 2 Okt 2025
  • comment 0 komentar

Profil dan Latar Belakang Yai Mim

DIAGRAMKOATA.COM – –Nama lengkap Yai Mim adalah Dr. Muhammad Imam Muslimin Mardi. Ia lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 11 Maret 1966. Keluarganya memiliki latar belakang religius, karena ia merupakan putra dari H. Achmad Mochammad Mardi Hasan Karyantono dan Hj. Siti Katmiyati. Sejak kecil, Yai Mim sudah menekuni pendidikan agama. Ia bersekolah di MI Al Qodiriyah, lalu melanjutkan ke MTs Ma’arif Bakung. Masa remajanya ia habiskan untuk memperdalam ilmu agama di Pesantren Terpadu Al Kamal Kunir Wonodadi, Blitar, yang dibimbing oleh KH. A. Thohir Wijaya.

Di pesantren ini, ia mempelajari fiqh, tafsir, tasawuf, dan bahasa Arab. Semangat belajarnya membuatnya melanjutkan studi ke IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pada tahun 1991, ia lulus dari jurusan Bahasa Arab dengan predikat memuaskan. Karier akademiknya dimulai sebagai dosen luar biasa di IAIN Malang. Baru pada tahun 1998, ia diangkat menjadi dosen tetap di Fakultas Tarbiyah UIN Malang.

Selain itu, ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Malang hingga lulus tahun 2000. Yai Mim kemudian menempuh pendidikan doktoral di UIN Sunan Ampel dan UIN Malang, yang berhasil ia selesaikan pada 2012. Prestasi akademiknya melengkapi reputasinya sebagai sosok cendekiawan Muslim yang berdedikasi.

Karier, Pesantren, dan Karya

Selain aktif di dunia kampus, Yai Mim juga menyalurkan pengabdiannya melalui pendidikan pesantren. Pada 2007, ia mendirikan Pondok Pesantren Al Adzkiya’ Nurus Shafa (Anshofa). Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2021, ia kembali merintis pesantren baru bernama Bayt Al Qur’an Nurus Shafa (BaiQu NUsa).

Keilmuannya di bidang agama semakin diperkuat dengan statusnya sebagai hafidz Qur’an. Ia berhasil menuntaskan hafalannya pada usia 37 tahun. Hal ini membuatnya semakin disegani oleh banyak kalangan, baik di lingkungan akademisi maupun masyarakat pesantren. Selain itu, Yai Mim juga mengaku memiliki garis keturunan ke-6 dari Wali Songo, yakni Sunan Ampel dan Sunan Bonang. Klaim ini tentu semakin menguatkan citra dirinya sebagai sosok dengan akar religius yang kuat.

Ketekunannya dalam mengajar dan membimbing santri membuatnya dikenal luas sebagai ulama yang rendah hati. Namun, semua reputasi itu sempat goyah ketika dirinya terseret kasus sengketa jalan bersama Nurul Sahara.

Kasus Viral Yai Mim dan Sahara

Kisruh antara Yai Mim dan Nurul Sahara bermula pada pertengahan September 2025. Saat itu, sebuah akun TikTok bernama @sahara_vibesssss mengunggah video yang menuduh Yai Mim menutup akses jalan umum dengan tali dan tanaman. Video tersebut memperlihatkan Yai Mim dalam kondisi terbaring dan berguling, yang lantas dianggap sebagai “pura-pura stroke”. Tuduhan ini memicu hujatan publik hingga nama baiknya tercoreng.

Namun, setelah klarifikasi, terungkap bahwa sebagian tanah jalan yang dipersoalkan merupakan lahan wakaf dari Yai Mim. Sahara, yang berprofesi sebagai pengusaha rental mobil, sering memarkir kendaraannya di jalan tersebut hingga memicu konflik. Situasi semakin pelik ketika pada 22 September 2025, sejumlah warga menyerahkan surat pengusiran kepada Yai Mim dan keluarganya. Kondisi ini membuatnya mengambil keputusan besar: mengundurkan diri dari jabatan dosen di UIN Malang.

Bersama sang istri, ia meninggalkan rumah pribadinya di kawasan Joyogrand, Kota Malang, dan memilih tinggal di sebuah kos sederhana. Keputusan ini menyita perhatian publik dan membuat banyak orang bersimpati terhadap nasibnya. Kehadirannya di podcast Denny Sumargo menjadi titik balik. Klarifikasi yang ia sampaikan membuat publik melihat sisi lain, bahwa ia justru korban fitnah. Sejak itu, dukungan dan doa mengalir dari banyak pihak.

Biodata Lengkap Yai Mim

  • Nama lengkap: KH Muhammad Imam Muslimin
  • Nama panggilan: Yai Mim
  • Tempat, tanggal lahir: Blitar, 11 Maret 1966
  • Orang tua: H. Achmad Mochammad Mardi Hasan Karyantono & Hj. Siti Katmiyati
  • Agama: Islam
  • Profesi: Mantan dosen, pendiri pesantren, ulama
  • Instagram: @mohammad_imam_muslimin

Sosok Yai Mim kini bukan hanya dikenal sebagai akademisi dan ulama, tetapi juga sebagai figur publik yang harus menghadapi ujian hidup di ruang media sosial. Meski terseret konflik, rekam jejaknya sebagai pendidik, ulama, dan pendiri pesantren tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. Banyak pihak berharap, kisahnya bisa menjadi pelajaran tentang pentingnya klarifikasi, menjaga nama baik, dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi sepihak.

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Peringati Maulid Nabi, Warga Banyuwangi Gelar Tradisi Endhog – endhogan

    • calendar_month Sel, 17 Sep 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 33
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hampir di seluruh desa di Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani bersama ribuan warga tampak mengikuti pawai endhogan-endhogan. Yang di laksanakan di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa (17/9/2024), dalam tradisi ini, telur (endhog) rebus dihias dengan bunga kertas lalu […]

  • DPC PDIP Surabaya Gelar Nobar Film Tentang Bung Karno Di Bioskop Legendaris Kota Pahlawan

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 17
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Masih dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar kegiatan pemutaran film tentang Bung Karno, Minggu (29/6/2025), di Balai Budaya Surabaya bekas gedung legendaris Bioskop Mitra. Kegiatan ini dihadiri ratusan kader dan simpatisan PDI Perjuangan, elemen pemuda, beberapa organisasi sayap seperti Taruna Merah Putih dan komunitas, antara lain : […]

  • Dominasi Kapolri Cup 2024, Tim Voli Polda Jatim Sabet Gelar Juara Zona IV

    • calendar_month Ming, 25 Agu 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 23
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Tim voli putra dan putri Polda Jawa Timur tampil mengesankan di Kapolri Cup 2024, meraih gelar juara di Zona IV yang diadakan di GOR Pajajaran, Kota Bandung. Penampilan gemilang ini membuat Manager Tim Voli Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, merasa sangat puas dan optimis tentang peluang timnya di masa mendatang. Di fase penyisihan […]

  • Adhy Karyono: Puncak B-29 Destinasi Wisata Unggulan Jawa Timur

    • calendar_month Sab, 20 Jul 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 20
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM — Keindahan alam Jawa Timur kembali menjadi sorotan berkat kunjungan Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, ke Puncak Bukit B-29 di Kabupaten Lumajang. Kunjungan ini, yang dilakukan pada Kamis (18/7/2024), bertujuan untuk menggali dan mempromosikan potensi pariwisata daerah tersebut. Didampingi oleh Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, dan beberapa kepala perangkat daerah, Adhy Karyono tampak […]

  • Alihkan Anggaran MBG 1,1 T Untuk Bangun Sekolah, DPRD Usulkan Kawasan Surabaya Utara Menjadi Prioritas Utama

    • calendar_month Kam, 13 Feb 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 32
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengambil langkah strategis dengan akan mengalihkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1,1 triliun untuk pembangunan sekolah dan perbaikan kampung.

  • 5 Cafe Alam Terbaik di Bogor, Pelarian Sempurna dari Kehirukan Jakarta

    • calendar_month Sab, 27 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Destinasi Healing yang Menenangkan di Bogor DIAGRAMKOTA.COM – Bogor selama ini dikenal sebagai salah satu tempat yang sangat diminati oleh warga Jakarta untuk melepas penat. Dengan waktu tempuh sekitar 1–2 jam dari kota, kamu sudah bisa menikmati suasana sejuk dan pemandangan alam yang menenangkan. Salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan kota ini adalah dengan berada […]

expand_less
Exit mobile version