DIAGRAMKOTA.COM – Kapasan, sebuah kawasan bersejarah di Kecamatan Simokerto, kini menjadi pusat perhatian berkat upaya revitalisasi untuk mengembalikan kejayaan budaya Pecinan di Surabaya. Proyek ini dimulai pada 15 Januari 2025 sebagai bagian dari kolaborasi antara pemerintah kecamatan, mahasiswa arsitektur Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, dan masyarakat setempat.
Menghidupkan Identitas Pecinan
Dikenal dengan pasar tradisional yang ramai serta keberagaman budaya Tionghoa, Kapasan memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya. Namun, revitalisasi diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur dan memperkuat daya tariknya bagi wisatawan serta mendukung perkembangan ekonomi lokal.
“Kapasan memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Kami ingin menghidupkan kembali nuansa khas Pecinan di sini, sehingga tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga pusat budaya yang menarik bagi masyarakat dan wisatawan,” ujar Vita, Camat Simokerto.
Proyek ini akan mengintegrasikan elemen tradisional seperti mural bertema sejarah Tionghoa, penataan lampion, ornamen khas, dan ruang publik yang mendorong interaksi sosial.
Peran Mahasiswa dalam Revitalisasi
Mahasiswa arsitektur dari UPN Veteran Jawa Timur memainkan peran penting dalam proyek ini dengan memberikan ide desain yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. Konsep yang mereka tawarkan mencakup spot foto ikonik, area pertunjukan budaya, serta fasilitas umum yang nyaman dan fungsional.
“Kami merasa bangga bisa terlibat dalam proyek ini. Dengan desain yang kami tawarkan, kami berharap Kapasan dapat menjadi tempat yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan menggambarkan kekayaan budaya Pecinan,” ungkap Fais, salah satu mahasiswa yang terlibat.
Dampak Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Selain memulihkan identitas budaya, revitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata. Atraksi seperti pertunjukan barongsai, pameran seni, dan sajian kuliner khas Pecinan direncanakan untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Dengan peningkatan jumlah wisatawan, pelaku usaha kecil menengah (UKM) di sekitar Kapasan, seperti pedagang makanan dan pengrajin, diharapkan dapat merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Pemerintah juga memastikan masyarakat dilibatkan dalam pembangunan dan pemeliharaan kawasan untuk menjamin keberlanjutan proyek.
Menuju Masa Depan Cerah
Proyek revitalisasi Kapasan ditargetkan selesai pada tahun 2026. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu menjadikan kawasan ini sebagai ikon baru wisata budaya Surabaya yang memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kualitas hidup masyarakat.
“Kapasan adalah cerminan kekayaan budaya Surabaya. Kami berharap proyek ini tidak hanya menghidupkan kembali kejayaan masa lalu, tetapi juga membuka peluang baru untuk masa depan,” kata Katerina, Lurah Kapasan.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, mahasiswa, dan warga, Kapasan diproyeksikan menjadi pusat budaya Pecinan yang akan membawa nama Surabaya ke kancah budaya nasional dan internasional. (Dk/Yudi)