Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » FORUM OPINI » Prabowo – Jokowi Pecah Kongsi..?

Prabowo – Jokowi Pecah Kongsi..?

  • account_circle Arie Khauripan
  • calendar_month Ming, 25 Agu 2024
  • comment 0 komentar

Oleh: Saiful Huda Ems.

DIAGRAMKOTA.COM – Begitu saya mendengar pernyataan Sufmi Dasco Ahmad (Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai GERINDRA) yang menyatakan DPR tidak jadi mengesahkan revisi UU PILKADA dengan alasan tidak memenuhi kuorum, pikiran saya langsung menyatakan,”Prabowo-Jokowi mulai pecah kongsi”.

Ini bukan berarti saya mau menihilkan peran dan hasil gelombang pergerakan demonstrasi Mahasiswa yang telah menyatu dengan rakyat, akan tetapi justru saya ingin menegaskan bahwa berkat keberhasilan aksi demonstrasi Mahasiswa yang telah menyatu dengan rakyat yang dimulai pada hari Kamis, (22/8/2024) yang lalu, telah membuat Prabowo berpikir ulang dan sangat serius untuk mengevaluasi dukungannya pada Jokowi.

Betapa tidak, Prabowo yang pastinya memiliki trauma panjang akan peristiwa gelombang unjuk rasa di tahun 1998, dan yang membuat Prabowo harus lari ketakutan ke Yordania selama bertahun-tahun, tiba-tiba seolah melihat hal yang hampir sama dengan kejadian di tahun 1998, yakni gelombang demonstrasi dahsyat mulai dari Jakarta hingga di daerah-daerah pada Kamis, (22/8/2024) yang lalu.

Jika keadaan yang seperti ini tidak segera dihentikan oleh Prabowo, maka sangat mungkin bisa jadi Prabowo akan kena getahnya. Artinya, rakyat yang awalnya hanya marah pada Jokowi dan DPR minus fraksi PDIP, akan melanjutkan amarahnya pada Prabowo yang dianggap sebagai inisiator KIM Plus, yang mati-matian ingin menjegal keputusan MK dan yang sangat dibenci mayoritas rakyat.

Alhasil dengan perhitungan kalkulasi politiknya yang cermat, Prabowo lalu diam-diam memerintahkan fraksi Partai Gerindra yang menjadi komandan KIM Plus untuk segera membatalkan penjegalan Keputusan MK No.60 dan 70 tersebut.

Dan ternyata bukan hanya saya yang memiliki firasat atau analisa politik demikian, politisi PDIP Arteria Dahlan dan Akademisi UGM Zainal Arifin Mochtar (Uceng) maupun Rocky Gerung membuat prediksi yang serupa, meskipun tentunya tidak 100 % sama. Dalam hati saya berkata,”Kok mirip ya dengan apa yang saya pikirkan?”.

Namun bagi saya bukan hanya peristiwa hiruk pikuk penjegalan Keputusan MK oleh DPR ini sebagai pertanda mulai pecah kongsi politiknya antara Prabowo dan Jokowi, akan tetapi pecah kongsi politik ini dimulai dari ketika Gerindra mencalonkan Kaesang untuk menjadi Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Cagub Ridwan Kamil yang tiba-tiba diganti Gerindra atau KIM Plus dengan pasangan Cagub dan Cawagub Ridwan Kamil-Suswono. Ini benar-benar seperti ada kesengajaan dari Prabowo untuk “mengerjai” Jokowi dan keluarganya.

Loh, kok bisa seperti itu? Iya, sebab sangat mustahil bagi Prabowo atau Gerindra yang memiliki banyak politisi profesional kok mau-maunya menyodorkan Kaesang yang -‘maaf’ masih bau kencur untuk disodorkan pada warga Jakarta sebagai Calon Wakil Gubernur.

Tentu hal itu sangat pasti akan mempermalukan Prabowo dan partai Gerindra itu sendiri. Wong menyalonkan Gibran sebagai Cawapres saja sudah mendatangkan gelombang aksi demonstrasi besar, kok sekarang malah mau menyalonkan adiknya yang berpidato politikpun masih berantakan kata-katanya.

Olehnya menyalonkan Kaesang sebagai Wakil Gubernur Jakarta bagi saya itu hanyalah umpan Prabowo agar rakyat khususnya warga Jakarta semakin marah pada Jokowi, dan jika bukan karena itu ya hanya sekedar untuk lucu-lucuan saja, yang celakanya ketika itu diterima secara serius oleh Kaesang dan Jokowi. Hingga ribuan baliho Kaesang untuk Jakarta 2024-2029 bertebaran di Jakarta.

Nampaknya dari sisi ini Prabowo sudah mulai cerdas dalam berpolitik, mungkin karena sudah banyak belajar dari cara Jokowi berpolitik, Prabowo mulai menerapkan ilmu barunya, sehingga “perang” politiknya dengan Jokowi tak terbaca dengan baik oleh Jokowi itu sendiri.

Pun demikian dengan Surya Paloh (NASDEM) yang awalnya menyatakan ingin mengusung Kaesang menjadi Cagub Jawa Tengah, tiba-tiba dirubah dengan mengusung Cagub Ahmad Luthfi, percayalah ini bukan hanya semata karena adanya keputusan MK yang mengharuskan usia Calon Gubernur minimum 30 tahun.

Melainkan juga karena Surya Paloh ingin “memprovokasi” rakyat agar semakin marah pada Rezim Nepotis Jokowi !. Hanya saja karena Surya Paloh saat ini masih menjadi sandra politik Jokowi karena kasus korupsi BTS dll., Surya Paloh melakukan perlawanan pada Jokowi ini secara halus, diam-diam sebagaimana yang Prabowo lakukan pada Jokowi.

Baik Surya Paloh maupun Prabowo dua-duanya merupakan politisi yang dilahirkan dari rahim GOLKAR, beliau berdua tentu sangat marah melihat GOLKAR direbut oleh Jokowi dengan menempatkan Bahlil Lahadia sebagai Ketum GOLKAR sekaligus operator politiknya.

Dan Bahlil ditempatkan di GOLKAR tiada lain dimaksudkan hanya untuk melindungi Jokowi di masa depan, juga untuk menjadikan GOLKAR sebagai kendaraan politik Jokowi untuk menghadapi Prabowo dan Ibu Megawati Soekarnoputri (PDIP) bersama partai-partai pendukungnya di masa depan.

“Tanpa strategi politik itu semua Jokowi hanya akan jadi orang gelandangan di pentas politik Indonesia masa depan.” Percayalah ! Sapere aude ! (dk/SHE).

*Penulis Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Pemerhati Politik. Mantan aktivis ’98.

  • Penulis: Arie Khauripan

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Josiah Michael Desak Aspek Keselamatan Dan Cepat Selesai Proyek Box Culvert Surabaya Barat

    • calendar_month Rab, 12 Mar 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 29
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM -Pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya terus berlanjut. Salah satunya adalah proyek pembangunan box culvert di Jalan Raya Babat Jerawat-Benowo yang akan dilanjutkan hingga perbatasan Kabupaten Gresik.

  • GMPK Surabaya Raya Gelar Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Korban Demonstrasi

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 15
    • 0Komentar

    DIAGRANKOTA.COM – Puluhan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) DPC Surabaya Raya menggelar Mimbar Kemanusiaan di kawasan Monumen Jayandaru, Alun-alun Sidoarjo, Sabtu (6/9). Kegiatan ini berlangsung dalam suasana damai dengan rangkaian aksi solidaritas serta doa bersama untuk para korban demonstrasi yang belakangan menelan korban jiwa maupun luka. Ketua DPC GMPK […]

  • Kolaborasi Kemendag dan Bank Jatim, UMKM Siap Mendunia

    • calendar_month Kam, 5 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 19
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi membuka Pekan Pengembangan Ekspor di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/12/2024). Acara yang berlangsung hingga 6 Desember ini merupakan bagian dari inisiatif “UMKM BISA Ekspor” untuk memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pasar global. “Pekan Pengembangan Ekspor ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM […]

  • OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Risiko Geopolitik Global

    • calendar_month Sab, 14 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 25
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Rapat Dewan Komisioner Bulanan menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan risiko geopolitik global. Ketidakstabilan geopolitik yang meningkat, seperti kemenangan Presiden terpilih Donald Trump di Amerika Serikat yang diperkirakan memperburuk tensi perang dagang, serta konflik di Timur Tengah, Ukraina, Asia, dan Eropa, menjadi […]

  • Komisi C Minta Intiland Hentikan Sementara Pembangunan di Graha Natura Sambikerep

    • calendar_month Kam, 5 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 33
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Masih adanya polemik soal replanning yang dipermasalahkan warga perumahan Graha Natura di Sambikerep Surabaya, Komisi C DPRD Kota Surabaya minta pengembang Graha Natura yaitu, Intiland untuk menghentikan sementara semua pembangunan unit di perumahan elit tersebut. Hal ini terungkap saat digelar rapat antara warga perumahan Graha Natura dengan Bagian Hukum Pemkot Surabaya, DPRKP, di […]

  • Tiga Ormas Jatim Bersatu Kawal Keadilan : Jangan Sampai Aparat Hukum Jadi Alat Mafia Tanah!

    • calendar_month Sen, 16 Jun 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 22
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Rencana eksekusi rumah milik keluarga Tri Kumala Dewi di Jalan Dr. Sutomo No. 55, Surabaya, mendapat penolakan keras dari sejumlah organisasi masyarakat sipil yang concern terhadap keadilan hukum. Tiga organisasi MAKI Jawa Timur (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia), GRIB Jaya (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu), dan Cobra 08 menyatakan sikap tegas untuk turun ke lapangan […]

expand_less
Exit mobile version