Sinergi Komunitas Budaya Surabaya dan Yogyakarta: Pemajuan Aksara Jawa

SERBA-SERBI1344 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Sebuah cafe vintage di Jalan Kalasan, Surabaya, menjadi tempat pertemuan dua komunitas budaya: Puri Aksara Rajapatni dari Surabaya dan Sega Jabung dari Yogyakarta pada Kamis malam (5/7/24). Pertemuan ini bertujuan untuk memajukan Aksara Jawa bersama-sama.

Komunitas Sega Jabung telah lebih dulu berkecimpung dalam pelestarian Aksara Jawa dibandingkan Puri Aksara Rajapatni, yang baru berdiri pada 22 Desember 2023. Meski demikian, Puri Aksara Rajapatni berkembang pesat, dengan Surabaya kini dipenuhi dengan Aksara Jawa.

Pada tahun 2018, Surabaya menjadi tuan rumah Kongres Kebudayaan Jawa dan Kongres Bahasa Jawa V pada tahun 2011. Namun, untuk Kongres Aksara Jawa, Surabaya belum berperan banyak. Oleh karena itu, Puri Aksara Rajapatni perlu terus bermitra dengan Sega Jabung dari Yogyakarta.

Baca Juga :  Sky Beach Aone Trawas, Sensasi Pantai Berkabut di Pegunungan

Menurut Setya Amrih Prasaja, mantan Ketua Panitia Kongres Aksara Jawa I di Yogyakarta tahun 2021, Kongres Aksara Jawa II kemungkinan besar akan diadakan lagi di DIY karena provinsi lain seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah belum siap menjadi tuan rumah. Hal ini disampaikan oleh Amrih, panggilan akrabnya, di Surabaya pada Kamis (4/7/24) saat bertemu dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

Amrih bersama tim dari Yogyakarta bertemu dengan penggerak budaya Surabaya, yaitu A. Hermas Thony, Ita Surojoyo, dan Nanang Purwono. Ketiganya adalah pengurus komunitas budaya Puri Aksara Rajapatni.

Pertemuan mereka berlangsung santai tanpa pembicaraan serius, hanya saling berbagi kabar mengenai rencana kegiatan mendatang dan perkembangan kegiatan yang sedang berjalan, sambil menikmati suasana cafe vintage tersebut. Amrih mengapresiasi perkembangan pesat Aksara Jawa di Surabaya.

Baca Juga :  Kirab Haflah Akhirussanah ke-15 Pondok Pesantren LPI Al Alawiyah Al Badriyah Meriahkan Surabaya

Kemajuan Aksara Jawa di Surabaya tidak lepas dari peran ketiga aktivis tersebut dan dukungan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, melalui kebijakan penggunaan Aksara Jawa di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Puri Aksara Rajapatni juga aktif memasyarakatkan Aksara Jawa melalui kegiatan Sinau Aksara Jawa dan pemasangan banner edukatif pada lapak-lapak PKL.

Baru-baru ini, mereka memberikan pembelajaran Aksara Jawa untuk warga Kota Lama Surabaya dan memasang banner guna mendukung kawasan Kota Lama Surabaya. (dk/Nanang)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *