PPSDS Jatim: Harga Sapi Potong di Jatim Naik Drastis Jelang Idul Adha, Capai Rp75.000 per Kg

DAERAH1272 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 yang tinggal satu minggu lagi, stok sapi siap potong di Jawa Timur dilaporkan mengalami peningkatan. Menurut data Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur, ketersediaan sapi siap potong di provinsi tersebut mencapai 597.943 ekor.

Muthowif, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS Jatim), menyatakan bahwa langkah Disnak dalam menyampaikan kondisi stok sapi siap potong sudah tepat agar masyarakat tidak panik terkait harga sapi qurban yang saat ini sedang naik.

Namun, Muthowif juga mengungkapkan keraguannya terhadap jumlah stok yang dilaporkan oleh Disnak. “Stok sapi tersebut sangat diragukan karena belum ada penjelasan yang lebih konkret. Jumlah sapi tersebut tidak hanya untuk kebutuhan qurban, tapi juga untuk ketersediaan sapi selama satu tahun 2024 dan suplai sapi nasional ke daerah lain seperti DKI, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan Lampung,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muthowif mempertanyakan mengapa harga sapi potong terus mengalami kenaikan jika stok sapi di Jawa Timur benar-benar melampaui kebutuhan. Menjelang Idul Adha kali ini, harga sapi potong timbang hidup di Jawa Timur mencapai Rp75.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga harian yang berada di kisaran Rp50.000 per kilogram.

Kenaikan harga tersebut berdampak signifikan pada harga sapi per ekor, yang mengalami kenaikan sekitar Rp4.000.000 hingga Rp4.500.000. Akibatnya, harga daging sapi segar di pasar tradisional diperkirakan akan naik hingga Rp130.000 per kilogram.

Selama ini, pasokan daging sapi di pasar tradisional Surabaya tidak hanya berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, tetapi juga dari daging kerbau India yang dijual bebas di pasar tradisional serta pasokan dari Sidoarjo dan Gresik.

Muthowif berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan Disnak Jawa Timur dapat mengambil langkah-langkah strategis yang melibatkan semua pelaku, termasuk peternak, jagal, feedlooter, dan RPH, untuk mengantisipasi kenaikan harga daging segar pasca Idul Adha. (dk/nw)

Share and Enjoy !