Warga Pacitan Diajak Kembangkan Budaya dan Infrastruktur Bersama
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 21 Okt 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat Kabupaten Pacitan. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan dan gotong royong, serta merawat warisan budaya dan fasilitas publik yang telah dibangun.
Ibas mengungkapkan bahwa pembangunan tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi juga mencakup pengembangan manusia dan harmoni antara kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya. Ia berharap Pacitan dapat menjadi daerah yang mandiri, berkarakter, dan memiliki daya saing tinggi.
Pentingnya Persatuan dan Kebersamaan
Dalam acara pagelaran wayang semalam suntuk di Monumen Jenderal Sudirman, Ibas menekankan bahwa persatuan adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat. Ia mengajak warga untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan, khususnya Jenderal Sudirman yang dikenal sebagai simbol pengabdian tanpa pamrih.
“Kita harus terus memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para pendahulu kita,” ujarnya.
Wayang Sebagai Media Edukasi Budaya
Pagelaran wayang tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi moral dan kebangsaan. Ibas menilai seni wayang mengandung filosofi mendalam tentang perjuangan, kebijaksanaan, dan persatuan. Dari kisah Pandawa dan Kurawa, ia mengajarkan pentingnya kebenaran, kebersamaan, dan kesetiaan pada rakyat sebagai inti dari kepemimpinan yang sejati.
Ibas juga menyampaikan apresiasi kepada dalang Ki Purbo Asmoro dan seluruh seniman yang turut serta dalam acara ini. Ia menilai bahwa pelestarian budaya seperti wayang kulit sangat penting dalam menjaga identitas dan nilai lokal.
Monumen Jenderal Sudirman sebagai Simbol Perjuangan
Monumen Jenderal Sudirman menjadi tempat yang memiliki makna mendalam bagi Ibas. Ia menyebutnya sebagai simbol perjuangan dan keteladanan. Dari sosok Jenderal Sudirman, Ibas belajar arti keberanian, persatuan, dan pengorbanan demi bangsa.
Ia menegaskan bahwa semangat para pahlawan perlu terus diwujudkan melalui kerja nyata. Kemerdekaan bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tugas besar untuk membangun negeri dengan semangat persatuan dan gotong royong.
Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan
Ibas menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Ia menekankan bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang layak dan gizi yang baik agar tumbuh menjadi generasi tangguh dan berkarakter.
Selain itu, Ibas juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan, terutama di wilayah dataran tinggi seperti Nawangan dan Bandar. Ia mengapresiasi perubahan yang terjadi, seperti jalan-jalan yang lebih halus dan melebar, sebagai tanda kehadiran pemerintah yang peduli.
Merawat Fasilitas dan Wisata Budaya
Ibas mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat fasilitas yang sudah dibangun agar manfaatnya berkelanjutan. Ia menekankan bahwa infrastruktur, tempat wisata, dan warisan budaya di Pacitan adalah kebanggaan bersama.
Selain itu, Ibas juga menyoroti potensi wisata dan ekonomi Pacitan yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan. Ia menyebut bahwa Pacitan memiliki keindahan alam yang luar biasa, termasuk laut, goa, gunung, dan pantai. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan, keasrian, dan nilai budaya lokal sebagai identitas daerah.
Pesan Akhir untuk Masyarakat Pacitan
Menutup sambutannya, Ibas berpesan agar masyarakat Pacitan tetap kompak, bersatu, dan bersyukur dalam menjalani kehidupan. Ia mengingatkan bahwa setiap individu memiliki peran berbeda, tetapi tujuan utamanya sama – membangun desa, memajukan kabupaten, dan menyejahterakan bangsa.
Ibas menutup pidatonya dengan harapan bahwa masyarakat akan terus semangat, sehat, dan bersyukur atas nikmat Tuhan yang luar biasa.
Acara Berlangsung Meriah dengan Doorprize Menarik
Acara pagelaran wayang ini juga diramaikan dengan berbagai doorprize menarik, seperti paket umroh, sepeda listrik, dan hadiah-hadiah lainnya. Hal ini menambah antusiasme penonton hingga larut malam.
Wayang kali ini didalangi oleh Ki Purbo Asmoro dengan lakon “Amarta Binangun”, serta dimeriahkan oleh Gareng Pacitan dan para sinden Ramakuntary, Sukmalina, dan Putri Adinada. Hadir pula tokoh-tokoh lokal seperti Camat Nawangan Sukarwan, PLT Sekcam Bandar Muh. Ilyas, Kapolsek Pak Yuyun, Danramil Pak Sarjito, serta para kepala desa dari Kecamatan Nawangan dan Bandar. ***





Saat ini belum ada komentar