Istana Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Usai Ancaman Bom di 3 Sekolah Internasional
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 11 Okt 2025
- comment 0 komentar

(Unair)
DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah telah memberikan atensi terhadap ancaman teror bom yang menyasar tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara. Prasetyo memastikan ancaman itu tidak benar.
“Kami melakukan pengecekan ya ke lapangan. Dan ternyata dari hasil pengecekan kan itu tidak ditemukan,” ujar dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Atas temuan ini, Prasetyo menuturkan masyarakat harus memiliki kesadaran tentang informasi palsu atau hoaks yang bisa muncul setiap saat. Politikus Partai Gerindra itu lantas mewanti-wanti supaya tidak ada pihak yang sengaja mengirimkan pesan ancaman palsu perihal teror bom.
“Kalau sudah bicara misalnya itu menyangkut gangguan keamanan, apalagi di situ bom, apalagi lokasinya tempat pendidikan, itu kan sangat-sangat sensitif,” tutur politikus Partai Gerindra ini.
Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto juga kerap mengingatkan masyarakat untuk tidak termakan berita hoaks. Sehingga ketika menghadapi informasi harus dalam keadaan waspada dan memeriksa kebenarannya.
Prasetyo menyebut hal tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia. “Ada pekerjaan rumah yang jauh lebih penting daripada sekedar kita, mohon maaf orang-orang yang tidak bertanggung jawab melempar isu atau memberikan informasi yang meresahkan seperti itu,” tutur dia.
Sebelumnya, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan mendapatkan pesan teror bom pada Selasa, 7 Oktober 2025. Pengirim teror meminta uang tebusan sebesar US$ 30 ribu ke alamat bitcoin.
Sekolah pertama yang mendapatkan pesan teror bom adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Sekolah itu mendapatkan pesan bahwa ada bom yang diletakkan di area sekolah. Berikutnya yang juga menerima pesan teror bom adalah Sekolah Mentari Intercultural School, beralamat di Bintaro.
Hasil penyisiran polisi di kedua lokasi tidak menemukan adanya bahan peledak seperti yang disebutkan di dalam pesan teror. Pada Rabu, 8 Oktober lalu, sebuah sekolah di Jakarta Utara juga mendapatkan pesan teror serupa, yakni North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang terletak di wilayah Kelapa Gading.
Namun, Polsek Kelapa Gading tak menemukan apapun setelah mengecek tempat kejadian. Kepolisian Daerah Metro Jaya lantas mengklaim kondisi aman dan terkendali usai ada rangkaian pesan teror bom di ketiga sekolah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Ade Ary Syam Indradi mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman itu, lantaran polisi tidak menemukan bukti keberadaan bahan peledak di tiga lokasi tersebut. Menurut dia, masyarakat dapat tetap beraktivitas dengan normal, karena polisi selalu bersiaga 24 jam.
Meski demikian, polisi masih mengusut siapa pelaku teror yang menggunakan nomor ponsel dengan kode luar negeri itu. “Kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini, mohon agar menghentikan aksinya untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau mengganggu ketertiban umum,” ujar Ade Ary di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Oktober 2025.
Annisa Febiola berkontribusi dalam tulisan ini
Saat ini belum ada komentar