Sambut HUT PDIP 52, Politisi Eri Irawan Gelar Khataman Quran dan Doa Bersama

POLITIK775 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COMHari ulang tahun ke-52 PDI Perjuangan pada 10 Januari 2025 disambut antusias para kader partai tersebut, termasuk di Kota Surabaya. Salah satunya yang dilakukan politisi PDIP yang juga anggota DPRD Surabaya, M. Eri Irawan, yang menggelar khataman Alquran dan doa bersama menyambut momen istimewa tersebut, Jumat (10/1/2025).

Khotmil Quran diikuti sejumlah penghafal Alquran dan ustad dari sejumlah kelurahan di Kota Surabaya. Suasana berjalan khidmat. Ayat-ayat suci dilantunkan dengan tartil dan berpedoman pada ilmu tajwid. Dengan suara yang merdu, suasana khusyu’ tercipta.

“Bismillah, teriring doa semoga kiprah PDI Perjuangan dalam menghadirkan manfaat bagi masyarakat senantiasa mendapat kelancaran. Dengan barokah Alquran, InsyaAllah niat baik kita semua untuk terus bekerja di jalur kerakyatan ini benar-benar bisa membawa maslahat bagi semua,” ujar Eri Irawan yang juga ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya.

Baca Juga :  Soroti Rencana Hutang 5,6T, Yona Bagus: Pemkot Bisa Tiru Kebijakan Prabowo!

Eri Irawan mengatakan, dalam doa bersama juga dilantunkan asa-asa baik untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Semoga Ibu Megawati senantiasa dianugerahi kesehatan, kekuatan, dan kelancaran dalam menunaikan tugas pengabdian kepada bangsa,” ujar Eri Irawan.

Eri mengatakan, momentum ulang tahun PDIP menjadi penyemangat untuk meneguhkan keyakinan bahwa kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri. Ini sesuai dengan tema ulang tahun PDIP, yaitu “Satyam Eva Jayate, Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam”. “Satyam Eva Jayate” pada intinya memiliki arti “hanya kebenaranlah yang akhirnya akan menang”.

“Kebenaran mungkin akan coba dibunuh, dimatikan, dikubur. Termasuk keteguhan pada nilai-nilai demokrasi dan konstitusi yang diperjuangkan PDI Perjuangan. Namun sebagaimana air, kebenaran bakal terus mengalir, bahkan ketika dibendung. Ia akan terus bertambah dan menguat sehingga bisa menjadi air bah yang menjebol bendungan paling tebal sekalipun,” ujar Eri.

Baca Juga :  Fraksi PKB Desak Kajian Independen untuk Proyek Reklamasi Surabaya Waterfront Land

“Mengapa demikian? Karena kebenaran adalah kehendak rakyat dan bagian dari harmoni semesta. Manusia tidak bisa hidup terus-menerus dengan kebohongan atau kejahatan, karena akan senantiasa menciptakan ketidakseimbangan. Jika sudah demikian, maka kebenaran akan muncul menghantam apapun yang tidak benar,” tegas Eri Irawan.

Share and Enjoy !