Kurangi Emisi, Pemprov Jatim Siap Implementasikan FOLU Net Sink 2030

DAERAH882 Dilihat

Diagram Kota Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyatakan tekad bulat untuk mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) dalam mencapai Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yang bertujuan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Pernyataan ini disampaikan oleh Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, saat membuka kegiatan Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sinkronisasi 2030 Provinsi Jawa Timur yang digelar KLHK RI di Surabaya, Rabu (15/5/2024).

FOLU, singkatan dari Forestry and Other Land Use, mencakup pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan. FOLU Net Sink 2030 adalah kondisi yang ditargetkan KLHK RI, di mana emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan sama atau lebih rendah dari serapan emisi.

“Kami dari Provinsi Jawa Timur bertekad untuk bisa mendukung KLHK RI dalam mewujudkan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dengan melaksanakan dan menyusun action plan maupun implementasi di lapangan. Karena Jawa Timur dengan potensi hutannya yang luas, tentu berkepentingan untuk ikut melestarikan lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca,” tutur Pj. Gubernur Adhy saat ditemui usai membuka kegiatan.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Melalui sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan bahwa para peserta akan diberikan berbagai pembekalan mengenai kebijakan dan regulasi untuk melestarikan lingkungan.

“Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan semua kebijakan yang telah digariskan oleh Kementerian LHK supaya dapat mendukung FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Jawa Timur yang akan disepakati oleh seluruh pihak, baik pemerintah provinsi, daerah, dan semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini,” jelas Pj. Gubernur Adhy.

Menurut Pj. Gubernur Adhy, program FOLU Net Sink 2030 sangat penting untuk menurunkan emisi GRK. “Kami juga sudah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah atau RPJPD 2025-2045 yaitu Jawa Timur BerAKHLAK Maju Berdaya Saing Global Berkelanjutan dan Sejahtera, yang salah satunya adalah upaya pencapaian intensitas emisi GRK menuju Net Zero Emission. Ini sudah tercakup dalam Perda, dengan standar-standar target yang disesuaikan dengan target nasional,” tambahnya.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Ia pun menyatakan, Pemprov Jatim siap mendukung dan bersinergi dengan Tim KLHK melalui pembentukan Tim Pelaksana Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Unit FOLU Net Sink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim di Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan dengan keputusan gubernur.

“Apa yang dibutuhkan dalam hal regulasi dan urusan dengan ketetapan yang dibuat gubernur, kami siap. Jika tenggat waktu bagi Kepala Dinas Kehutanan Jatim dari KLHK dalam menindaklanjuti kegiatan ini adalah satu minggu, kami akan menetapkannya menjadi tiga hari. Kami akan melakukan revisi agar action plan berjalan dan terimplementasi dengan baik,” ujar Pj. Gubernur Adhy.

Dengan tekad Pemprov Jatim untuk mendukung program KLHK RI ini, Pj. Gubernur Adhy mengimbau para kepala daerah kabupaten/kota di Jawa Timur untuk menyelaraskan seluruh dokumen dan anggaran dalam melestarikan lingkungan dan kehutanan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan KLHK RI, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memiliki komitmen melalui Enhaced NDC untuk menurunkan emisi GRK sebesar 31,89% (unconditional) dan 43,20% (conditional). “Sasaran yang ingin dicapai KLHK RI melalui implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030,” ungkap Hanif.

Baca Juga :  50 Tahun IWAPI, DPC IWAPI Sidoarjo Bagikan MBG di SDN Terdampak Banjir 

Hanif menyebutkan bahwa KLHK RI berpijak pada tiga hal dasar: Sustainable Forest Management, Environmental Governance, dan Carbon Governance. “Kami patut berbangga karena dukungan nyata dari Pj. Gubernur Jawa Timur ini akan menjadi modal utama kita. Potensi Jawa Timur cukup tinggi, baik dari jumlah penduduk, IPM, tipologi kelembagaan yang mapan, maupun lokasi untuk meningkatkan cadangan karbon. Ini luar biasa untuk Jawa Timur,” ucap Hanif.

Hanif pun mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim, terutama Pj. Gubernur Jatim, atas dukungannya dalam mewujudkan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 ini. “Kami harapkan sinergi ini terus ditingkatkan bersama-sama dengan tujuan utama pencapaian Indonesia FOLU Net Sink 2030 dari Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. (dk/yud)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *