Proyek Rp120 Triliun Revolusi Ekonomi Balikpapan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 45 menit yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan senilai USD 7,4 miliar atau setara Rp120 triliun telah mengubah lanskap ekonomi Kota Balikpapan secara signifikan.
Proyek strategis yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), perusahaan anak dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian wilayah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita pada 2024 mencapai Rp214,11 juta, meningkat 6,22% dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) naik sekitar 7,08% dari 2023 ke 2024.
VP Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman, mengungkapkan bahwa pada puncak konstruksi, proyek ini menyerap hingga 24 ribu tenaga kerja.
Kehadiran ribuan pekerja tersebut, menurut Asep, menjadi katalisator perputaran ekonomi kota melalui berbagai sektor.
“Kehadiran ribuan pekerja ini meningkatkan perputaran ekonomi kota melalui belanja kebutuhan sehari-hari, penggunaan transportasi, layanan makan-minum, hingga akomodasi. Aktivitas logistik dan jasa pendukung proyek juga membuat pelaku usaha lokal merasakan peningkatan permintaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (30/11/2025).
Lebih lanjut, Asep menjelaskan dampak berantai proyek dapat dilihat secara kasat mata di berbagai lini usaha.
Pengusaha kuliner, mulai dari kafe kecil hingga restoran berukuran besar, mengalami peningkatan permintaan yang sangat signifikan.
Demikian pula dengan sektor akomodasi, seperti hotel, penginapan, kos-kosan, hingga rumah kontrakan hampir seluruhnya terisi penuh oleh para pekerja proyek.
“Bahkan angkot-angkot yang sebelumnya sepi penumpang kini beralih fungsi menjadi layanan antar-jemput karyawan proyek,” ungkap Asep.
Tidak hanya itu, layanan pendukung seperti laundry, rental kendaraan, hingga jasa pergudangan juga mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan.
Asep mengungkapkan bahwa penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 35% turut memperkuat kontribusi proyek terhadap pertumbuhan ekonomi Balikpapan.
Angka ini mencerminkan komitmen proyek dalam menggerakkan rantai pasok lokal dan memperkuat struktur ekonomi kota.
“Sektor konstruksi meningkat, usaha transportasi dan pergudangan semakin aktif, dan layanan perdagangan serta jasa perusahaan ikut berkembang,” ujar Asep.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan Pertamina.
Menurutnya, kehadiran proyek ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja kepada penduduk setempat, tetapi juga memperkuat dasar ketahanan energi negara.
“Terima kasih kami kepada Pertamina yang telah banyak mempekerjakan tenaga kerja, baik dari pekerja lokal maupun pekerja dari berbagai daerah di Indonesia. Ini sangat penting untuk ketahanan energi nasional, dan Alhamdulillah itu ditempatkan di Kilang Balikpapan,” ujar Rahmad.
Rahmad turut menilai bahwa proyek ini memberikan dorongan nyata terhadap ekonomi daerah dan transformasi wajah kota.
Menurutnya, RDMP bukan hanya tentang jumlah investasi, tetapi juga bagaimana proyek tersebut mengubah seluruh dinamika kota.
“Ini juga menambah potensi, baik potensi pendapatan kita, perekonomian kita, kemudian perkembangan kota kita menjadi wajah kota yang modern,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini proyek RDMP Balikpapan telah mencatat beberapa pencapaian yang signifikan.
Setelah berhasil mengoperasikan unit pemurnian LPG dengan kapasitas produksi mencapai 43 ribu ton per tahun, proyek kini memasuki tahapan pengoperasian awal RFCC Complex.
Adapun, dia berharap pencapaian ini dapat memberikan kontribusi berkelanjutan bagi perekonomian daerah sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita pemerintah.
“Harapan kita bermanfaat bukan hanya untuk Kota Balikpapan dan Kalimantan Timur, tapi juga untuk bangsa Indonesia, untuk bisa menghidupi ketahanan energi nasional kita,” pungkasnya. ***





Saat ini belum ada komentar