Moratorium DOB, Warga Purbapala Ciamis Pilih Bergabung ke Banjar
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 5 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Saat yang sama, para peserta menyatakan tekad bulat untuk bergabung dengan Kota Banjar setelah berdiskusi dengan seorang tokoh sejarah pembentukan daerah otonomi baru (DOB) Kota Banjar, H.Herman Sutrisno.
Seorang perwakilan masyarakat Purbapala yang hadir dalam diskusi, Abid Buldani, menyampaikan bahwa kedatangan seorang pejuang pendiri daerah otonomi baru Kota Banjar, serta mantan Wali Kota Banjar, dr Herman Sutrisno, merupakan bagian dari upaya berbagi pengalaman. Bersamaan dengan diskusi dan analisis kondisi masing-masing pihak, kemudian muncul opsi penggabungan wilayah dengan Kota Banjar.
“Gabungan wilayah ke Kota Banjar lebih realistis. Ini disebabkan moratorium DOB belum dicabut oleh Pemerintah dan kondisi fiskal pemerintah pusat sedang mengalami pemangkasan anggaran, sehingga sulit bagi pemerintah pusat untuk menyalurkan dana untuk DOB, apalagi kajian potensinya kurang memadai, ditambah permohonan DOB di DPR sudah menumpuk hingga 364 daerah yang mengajukan DOB saat ini,” kata Abid kepada Kabar Priangan.
Menurutnya, penggabungan wilayah saat ini terlihat realistis. Seperti yang pernah disampaikan KDM (Gubernur Dedi Mulyadi), terdapat rencana penataan beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat, khususnya berdasarkan faktor demografis.
“Sampai saat ini, kami masih merasakan adanya ketimpangan. Wilayah Selatan sejak dulu, tidak hanya kepemimpinan saat ini selalu diabaikan. Tanggapannya, baru muncul ketika terjadi gejolak baru, baru ada tindakan,” tegas Abid.
Mengikuti keinginan masyarakat Purbapala (Purwadadi, Banjarsari, Banjaranyar, Pamarican, Lakbok) untuk bergabung dengan Kota Banjar, saat ini terus memperkuat konsolidasi bersama berbagai pihak yang terkait, termasuk tokoh-tokoh dari wilayah Purbapala.
Boni Mastriolani setelah pertemuan tersebut, menyatakan bahwa bergabungnya wilayah Purbapala ke Kota Banjar diharapkan mampu membantu membangun daerahnya yang selama ini dinilai tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Ciamis, seperti pembangunan infrastruktur.
“Ketika kondisi Kota Banjar disebutkan rentan oleh KDM, penggabungan wilayah Purbapala yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang melimpah selama ini, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Banjar ke depan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dalam forum diskusi, H.Suyono menambahkan, keanggotaan Purbapala di Kota Banjar seperti anak yang kembali ke pelukan ibunya. “Berdasarkan sejarah, wilayah Kawasan dahulu termasuk dalam Banjar Pataruman,” kata H.Suyono.
Menanggapi aspirasi tersebut, dalam diskusi, dr. H. Herman Sutrisno menyatakan bahwa secara pribadi ia mendukung penggabungan wilayah Purbapala ke Kota Banjar. Menurutnya, hal ini dinilai positif untuk membantu Banjar bangkit dari kestagnanan. Mengenai penamaan wilayah jika rencana ini terwujud, akan mengikuti jalur yang paling mudah bagi semua pihak.***

Saat ini belum ada komentar