Kondisi SPPG di Bangkalan 35 Beroperasi, Hanya 4 yang Memiliki Sertifikat Kebersihan Sanitasi
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Para siswa siswi yang menerima MBG
DIAGRAMKOTA.COM – Di Kabupaten Bangkalan, terdapat sebanyak 35 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi. Namun, hanya empat dari jumlah tersebut yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar SPPG belum memenuhi standar kelayakan yang diperlukan untuk menjalankan aktivitasnya secara optimal.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Bangkalan, Bambang Budi Mustika, menyampaikan bahwa hingga saat ini, hanya empat dapur MBG yang telah mendapatkan SLHS. Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa seluruh SPPG telah melakukan proses pengajuan sertifikat tersebut. Proses pemeriksaan laboratorium masih dalam tahap penyelesaian.
Proses Pengajuan SLHS dan Penyelidikan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk memastikan kualitas air dan makanan yang digunakan dalam pengolahan makanan di SPPG. Meskipun sebagian besar SPPG menggunakan air mineral, pengecekan tetap diperlukan agar kualitas air tetap terjaga. Menurut Bambang, perusahaan air minum biasanya menggunakan satu sampel untuk dilakukan cek laboratorium. Oleh karena itu, penggunaan air mineral dalam produksi makanan MBG tetap memerlukan pengujian.
Proses pengajuan SLHS tidak hanya melibatkan pemeriksaan air, tetapi juga pengecekan terhadap makanan yang dihasilkan. Saat ini, pihak Satgas masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kelayakan penggunaan air dan bahan makanan.
Standar Kelayakan yang Masih Kurang
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Aris Budiharto, menyebutkan bahwa beberapa SPPG belum memenuhi standar kelayakan. Beberapa kekurangan yang ditemukan antara lain kurangnya ketersediaan wastafel, penerangan yang tidak memadai, serta penerapan standard operating procedure (SOP) dalam pengolahan makanan.
Selain itu, terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL), mayoritas SPPG telah memiliki fasilitas tersebut. Namun, masih ada sekitar 20 persen SPPG yang belum memiliki IPAL dan sedang dalam proses penuasan. Meskipun demikian, mereka telah menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi standar tersebut.
Persiapan untuk Memenuhi Standar Kelayakan
Untuk memastikan kelayakan operasional SPPG, pihak terkait terus melakukan evaluasi dan pemeriksaan. Proses pemeriksaan laboratorium menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa semua SPPG dapat menjalankan tugasnya dengan aman dan sesuai standar kesehatan.
Tantangan dan Langkah yang Diambil
Meskipun banyak SPPG belum memiliki SLHS, pihak dinas dan satgas terus berupaya untuk memperbaiki kondisi. Proses pengajuan SLHS dan pemeriksaan laboratorium menjadi fokus utama dalam meningkatkan kualitas layanan makanan yang diberikan kepada siswa. Selain itu, upaya untuk memenuhi standar kelayakan seperti ketersediaan wastafel dan penerangan juga dilakukan secara bertahap.
Dengan adanya komitmen dari pihak terkait, diharapkan segera tercipta kondisi yang lebih baik bagi SPPG di Bangkalan. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup siswa dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. ***

Saat ini belum ada komentar