Kiai Tua yang Menandatangani Surat Pengunduran Diri Gus Yahya
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Figur KH Miftachul Akhyar saat ini menjadi perhatian besar dari masyarakat Indonesia.
KH Miftachul Akhyar menjabat sebagai Rais Aam PBNU.
Ketua Umum PBNU merupakan posisi tertinggi dalam sistem kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU), yang juga dikenal dengan sebutan Ketua Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
Ketua Umum bertindak sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur Syuriah PBNU dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan kolektif yang bersifat mengikat serta harus diikuti oleh seluruh anggota organisasi.
Tugas utama Rais Aam mencakup memandu dan mengawasi pelaksanaan keputusan muktamar serta kebijakan umum PBNU, memimpin dan mengawasi tugas-tugas pengurus besar syuriyah, serta bersama Ketua Umum PBNU menandatangani keputusan strategis, serta mencabut keputusan yang bertentangan dengan AD/ART NU.
Secara ringkas, Rais Aam PBNU bertanggung jawab sebagai penjaga etika, pedoman, dan pelaksana utama keputusan di dalam organisasi Nahdlatul Ulama, memastikan bahwa segala aktivitas dan kebijakan dilakukan sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Posisi ini sangat strategis sebagai pemimpin spiritual dan pembimbing utama bagi para ulama serta pengurus PBNU dalam mewujudkan visi dan misinya.
Karena jabatan Rais Aam PBNU sangat strategis, KH Miftachul Akhyar pun mendapatkan penghormatan yang tinggi.
Oleh karena itu, ketika KH Miftachul Akhyar menandatangani perjanjian tersebut, maka…anggota rapat harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang isinya mendesak agar Yahya Cholil Staquf atau Pak Yahyamundur dari posisi Ketua PBNU, suasana menjadi ramai.
Namun, Gus Yahya telah menyatakan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dari posisinya saat ini.
“Tidak pernah terpikir oleh saya untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.
Saya diberikan mandat selama 5 tahun untuk memimpin NU, sehingga saya akan menjalankannya selama 5 tahun, insyā Allāh saya mampu.
Mengenai surat edaran Risalah Harian Syuriah PBNU yang akan menunda jabatan Ketua Umum, saya tegaskan bahwa berdasarkan AD/ART tidak memiliki kewenangan untuk mengangkat Ketua Umum., tulis Gus Yahya di akun Instagram pribadinya.
Sosok KH Miftachul Akhyar
KH Miftachul Akhyar merupakan tokoh agama yang dihormati dan tokoh Islam ternama di Indonesia.
Ia lahir pada 30 Juni 1953.
KH Miftachul Akhyar adalah anak ke sembilan dari 13 bersaudara yang lahir dari pasangan KH Abdul Ghoni, seorang pengasuh Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah di Surabaya.
KH Miftachul Akhyar menempuh pendidikan di berbagai pesantren seperti Pondok Pesantren Tambakberas, Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur, Pondok Pesantren Lasem di Jawa Tengah, serta mengikuti kajian ta’lim bersama Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang.
Selama kariernya, KH Miftachul Akhyar pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya (2000-2005), Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur (2007-2013 dan 2013-2018), Wakil Rais Aam PBNU (2015-2020), serta Penjabat Rais Aam PBNU (2018-2020).
Selanjutnya ia terpilih sebagai Rais Aam PBNU masa 2021-2026, yaitu jabatan tertinggi di dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah di Surabaya, yang didirikannya dari awal sebagai pusat tempat belajar dan dakwah.
KH Miftachul Akhyar terkenal dengan pemahaman agama yang mendalam serta akhlak yang baik, membuatnya menjadi tokoh yang dihormati dalam lingkungan pesantren dan Nahdlatul Ulama.

Biodata KH Miftachul Akhyar
Nama: KH Miftachul Akhyar
Tanggal Lahir: 30 Juni 1953
Asal: Surabaya, Jawa Timur
Ayah: KH Abdul Ghoni (Pemimpin Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah Surabaya)
Anak yang ke-9 dari 13 bersaudara
Pendidikan:
Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang
Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
Pondok Pesantren Lasem, Jawa Tengah
Kumpulan ta’lim bersama Ustadz Muhammad bin Alawi Al-Makki Al-Maliki di Malang
Karier dan Jabatan:
Ketua Majelis Syuro PCNU Surabaya (2000–2005)
Ketua Syuriah PWNU Jawa Timur (2007–2013 dan 2013–2018)
Wakil Ketua Umum PBNU (2015–2020)
Wakil Ketua Umum PBNU (2018–2020)
Ketua Umum PBNU masa 2021–2026
Aktivitas Lain:
Pemimpin Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya
Kepribadian dan Kiprah:
Dikenal sebagai tokoh ulama yang memiliki ilmu yang mendalam, akhlak yang baik, serta dihormati dalam lingkungan pesantren dan Nahdlatul Ulama.
KH Miftachul Akhyar giat berdakwah dan mengasuh santri melalui pondok pesantren yang ia dirikan sejak awal. ***





Saat ini belum ada komentar