Gelar Soeharto Pahlawan Nasional, Baktiono: Pikirkan Luka Keluarga Korban, Jangan Ganggu Persatuan!
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 17 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, Soeharto, mendapat tanggapan keras dari Baktiono, kader senior PDI Perjuangan Surabaya yang juga anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya. Menurutnya, wacana tersebut berpotensi menimbulkan luka baru bagi para korban rezim Orde Baru dan mengancam keutuhan bangsa.
“Pemberian gelar pahlawan itu jangan diobral. Jangan karena berkuasa lalu semena-mena memberikan gelar pahlawan,” tegas Baktiono saat ditemui di Surabaya, Senin (3/11/2025).
Politikus yang sudah enam kali berturut-turut menjabat anggota DPRD Surabaya sejak 1999 ini menilai, penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional harus dikaji dengan hati-hati. Ia menegaskan bahwa hingga kini, para pelaku sejarah dan keluarga korban pelanggaran HAM di masa Orde Baru masih hidup dan belum mendapat keadilan.
“Kami yang hidup di era itu tahu betul bagaimana represi dijalankan. Banyak aktivis yang diculik, disiksa, bahkan hilang sampai sekarang. Keluarganya masih menanggung luka itu. Kalau Soeharto diberi gelar pahlawan, bagaimana perasaan mereka?” ujarnya.
Baktiono kemudian mengingat masa-masa kelam perjuangan politik pada 1980-an hingga 1990-an. Ia menyebut, di Surabaya sendiri banyak mahasiswa dan aktivis ditangkap hanya karena berani menyuarakan demokrasi.
“Hanya pasang spanduk bertuliskan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi, empat mahasiswa Universitas Airlangga ditangkap dan dihukum. Itu fakta. Kita berjuang menegakkan demokrasi tapi dibungkam,” kenangnya.
